Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas II A Kupang, Abdul Hamid mengatakan dua warga ibu kota Provinsi NTT itu yang hilang terseret gelombang laut di perairan Teluk Kupang telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Dua korban merupakan mahasiswa yang dilaporkan hilang terseret ombak ketika sedang mandi di tepi pantai Teluk Kupang di Kecamatan Alak pada Minggu (17/3) petang, sehingga kami langsung menurunkan anggota untuk melakukan operasi pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, klas II A Kupang, Abdul Hamid kepada Antara di Kupang, Senin.
Kedua korban yang tewas terseret ombak merupakan warga Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang yaitu Purkon Ade Imran (23) dan Umar Ali (24).
Ia mengatakan, pencarian terhadap kedua korban melibatkan tim dari SAR Kupang, BPBD, Kepolisian sejak Minggu ( 17/3) pukul 17.00 Wita.
Dalam proses pencarian dilakukan TIM SAR gabungan berhasil menemukan satu korban bernama Purkon Ade Immran (23) pukul 19.00 wita dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut Abdul, proses pencarian terhadap satu korban lainnya yang belum ditemukan sempat dihentikan karena kondisi cuaca sangat buruk sebab saat proses pencarian terjadi hujan lebat disertai angin.
"Kondisi cuaca di lokasi pencarian sangat gelap dan terjadi hujan lebat sehingga kami memutuskan untuk menghentikan proses pencarian satu korban yang belum ditemukan. Proses pencarian terhadap satu korban akan dilanjutkan hari ini Senin (18/3)," kata Abdul.
Menurut dia, proses pencarian terhadap Umar Ali mulai dilakukan Tim SAR Kupang pada Semin (18/3) pukul 06.00 Wita dan berhasil menemukan korban pada pukul 08.00 Wita dalam kondisi tewas.
"Dua korban yang hilang akibat terseret ombak semuanya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal sehingga operasi pencarian terhadap kedua korban langsung kami tutup," kata Abdul.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019