Tadi pagi, saya ke beberapa lokasi terdampak banjir, termasuk ke tempat pengungsian, diantaranya di kompleks perkantoran bupati Jayapura dan Lanud Silas Papare Jayapura,Jayapura (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPBP) Letjen TNI Doni Monardo dan rombongan meninjau sejumlah lokasi yang terdampak banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin.
"Tadi pagi, saya ke beberapa lokasi terdampak banjir, termasuk ke tempat pengungsian, di antaranya di kompleks perkantoran bupati Jayapura dan Lanud Silas Papare Jayapura," kata Doni Munardo di Kota Jayapura, Senin siang.
Menurut dia, kehadirannya di Sentani, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura berdasarkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk melihat sejauh mana persoalan di lapangan dan bagaimana penanganannya.
"Sehingga kami dan rombongan meninjau sejumlah lokasi di Kabupaten Jayapura yang terdampak bencana. Tadi di beberapa lokasi
saya melihat kayu dalam bentuk gelondongan, baik yang bekas potongan dan utuh dengan akarnya kira-kira panjang 30 meter,"
katanya.
Lebih lanjut, Doni yang didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit S, Bupati Jayapura Mathius Awaitouw dan Kapolres Jayapura AKBP Victor Mackbon mengungkapkan berdasarkan pantauan di lokasi banjir bandang diketahui bahwa sudut kemiringan Cagar Alam Cycloop bervariasi, mulai dari 40 derajat hingga 60 derajat, bahkan ada yang terjal dan terlihat beberapa bagian gunung tersebut tergerus.
"Beberapa lereng gunung kita saksikan terkupas, jadi terlihat sejumlah titik, ada air terjun yang keruh. Lalu beberap
sungai yang masih terdapat beberapa potongan kayu dalam bentuk besar, terutama di daerah Kemiri dan sempadan sungai
tergurus air," katanya.
Lalu, ditempat pengungsian di kompleks perkantoran bupati Jayapura, upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan provinsi termasuk TNI dan Polri sangat luar biasa, pengungsi sudah tertangani meski belum maksimal.
"Tapi tadi kita sepakati bahwa persoalan logistik perlu dimaksimalkan, soal makanan sehingga akan ditambah personil dibagian ini. Lalu masalah sanitasi yang dikeluhkan," ungkapnya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019