Jakarta (ANTARA) - Seorang peretas asal Pakistan mengklaim mencuri data sekitar ratusan juta akun dari 32 situs dalam beberapa ronde peretasan, salah satu yang diretas adalah Bukalapak.
Laman The Hacker News, seperti dikutip Senin, melaporkan telah mendapat email dari seorang peretas yang bersembunyi di balik nama Gnosticplayers. Peretas mengaku situs-situs tersebut tidak menyadari mereka diretas.
Gnosticplayers meretas sejumlah situs pada ronde keempat peretasan dan menjual data-data tersebut ke dark web Dream Market.
Situs tersebut, yakni Youthmanual, Indonesia (1,12 juta akun), GameSalad (1,5 juta akun), Bukalapak (13 juta akun), Lifebear, Jepang (3,86 juta akun), EstanteVirtual (5,45 juta akun), dan Coubic (1,5 juta akun).
Bukalapak dan Youthmanual belum memberikan keterangan hingga berita ini dibuat.
Si peretas mengklaim bahwa bulan lalu menjual 620 juta dari 16 situs dari putaran pertama peretasan, 127 juta akun dari 8 situs pada putaran kedua dan 92 juta akun dari delapan situs di putaran ketiga.
The Hacker News menuliskan database dari putaran keempat peretasan dijual secara terpisah di Dream Market, harga total mencapai 1,2431 Bitcoin atau sekitar 5.000 dolar.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019