Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, 83 persen sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah itu sudah menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada tahun 2019 ini.
Sementara untuk sekolah menengah atas (SMA) yang menggelar UNBK tercatat 70 persen, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola kepada Antara di Kupang, Senin, terkait UNBK.
"Pada ujian nasional tahun 2019 ini, 70 persen SMA dan 83 persen SMK di NTT sudah menggelar UNBK. Sisanya masih menggelar ujian nasional kertas pensil (UNKP)," katanya.
Kondisi ini berarti bahwa, hanya tinggal sedikit sekolah saja yang ada di propvinsi berbasis kepulauan itu yang masih menggelar UNKP.
Namun, menurut dia, baru empat dari 21 kabupaten/kota di NTT yang sudah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK 100 persen pada tahun 2019 ini.
Empat kabupaten yang sudah menggelar UNBK itu adalah Kabupaten Nagekeo, Ende, Ngada dan Timor Tengah Utara (TTU).
Daerah yang belum menggunakan sistem UNBK paling tinggi adalah Kabupaten Sumba Barat yakni sebanyak 43 sekolah, terdiri dari SMA 26 sekolah dan SMK 24 sekolah.
Disusul Kabupaten Manggarai Timur yakni sebanyak 29 sekolah, terdiri dari SMA 26 dan sisanya SMK.
"Ada beberapa daerah yang hanya satu sampai dua sekolah saja yang masih menggunakan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) seperti Rote Ndao dan Kota Kupang serta Manggarai masing-masing satu sekolah," katanya.
Padahal, pelaksanaan UNKP membutuhkan energi yang cukup besar, mulai dari pengamanan naskah ujian, pencetakan naskah ujian hingga distribusi dokumen, katanya.
Baca juga: Sejumlah sekolah di NTT gelar KBM tanpa izin operasional
Baca juga: Naskah UNKP untuk NTT sudah tiba di Kupang
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019