Hoaks itu merusak tatanan bangsa Indonesia. Kita harus melawan dan memerangi fitnah

Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin mengatakan bahwa capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan memfokuskan pada pembangunan sumber daya manusia, bila nanti terpilih dalam Pilpres 2019.

"Kami akan melakukan pergeseran strategi nasional dari yang semula (pembangunan, red.) infrastruktur ke pambangunan SDM," kata Ma'ruf Amin saat menjabarkan pernyataan penutup dalam Debat Capres putaran ketiga, Jakarta, Minggu malam.

Menurut dia, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah meletakkan landasan dasar pembangunan, sementara bila nantinya Jokowi-Ma'ruf terpilih, akan memaksimalkan dan menyempurnakan dasar pembangunan yang sudah ada.

"Pemerintahan Jokowi-JK telah meletakkan 'basic capital'. Nanti yang akan kami lakukan adalah memaksimalkan, menyempurnakan dan menambah manfaat yang sudah ada," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga mengajak masyarakat untuk memerangi sejumlah informasi hoaks.

Ia menegaskan bahwa sejumlah informasi hoaks seputar kemungkinan yang terjadi bila Jokowi-Ma'ruf terpilih sebagai presiden-wapres, tidak benar.

"Hoaks itu merusak tatanan bangsa Indonesia. Kita harus melawan dan memerangi fitnah seperti jika Jokowi terpilih Kemenag akan dibubarkan, azan dilarang, Cina dilegalisir. Saya bersumpah, demi Allah, selama saya hidup, saya akan melawan hoaks-hoaks tersebut," kata dia.

Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya dan Jokowi akan bersungguh-sungguh bekerja dari hati untuk rakyat bila nanti terpilih sebagai pemimpin bangsa.

"Kami akan bekerja sungguh-sungguh. Hasilnya bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang," kata dia.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon, yaitu nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Pada 17 Maret 2019, diadakan debat putaran ketiga antara cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Debat putaran ketiga itu mengangkat tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019