Rantauprapat (ANTARA) - Umat Islam Kabupaten Labuhanbatu, Sumateta Utara, mengecam keras penembakan di masjid di Selandia Baru dan meminta dihentikannya segala bentuk aksi teror di dunia.
Koordinator Muslim Labuhanbatu Peduli dan Bersama Muslim Selandia Baru, Ustadz Rendy Fitra Yana di Rantauprapat, Minggu sore menyatakan, duka cita yang mendalam atas tragedi tidak berprikemanusiaan yang terjadi di Masjid Al-Noor dan Lindwood, Christchurch Sclandian, Negara Selandia Baru.
Puluhan muslim yang wafat dalam kejadian itu adalah sahid, yang mendapatkan tempat terhormat di hadapan manusia dan Allah SWT.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan umat Islam di Negara Selandia Baru agar tetap tegar, sabar serta tidak surut selangkahpun dalam ber islam dan berdakwah," katanya.
Tragedi penembakan umat Islam di Negara Selandia Baru merupakan pembantaian dan aksi teroris yang biadab, serta mengakibatkan konflik sosial kemanusiaan.
Mereka mendesak pemerintah Selandia Baru mengusut tuntas pelaku sekaligus mengungkap siapa dibelakangnya, membongkar motif pembantaian dan memberikan hukuman berat.
Pihaknya mendesak Pemerintah Selandia Baru dalam meningkatkan keamanan, kenyamanan serta melindungi khususnya umat Islam agar hidup damai dalam menjalankan ibadah dengan baik.
Mereka juga menyerukan agar umat Islam di Indonesia bersikap tenang, tidak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana, dan melakukan langkah-langkah yang kontra produktif.
"Umat Islam Indonesia sebaiknya menggalang solidaritas dan melakukan doa bersama untuk keselamatan dan mendukung perjuangan dakwah Muslim di Selandia Baru," imbaunya.
Selain itu, umat Islam Labuhanbatu mengapresiasi pernyataan tegas dan sikap cepat pemerintah Indonesia yang mengambil langkah diplomatis evakuasi dan menyelamatkan warga Indonesia yang menjadi korban disana.
Pewarta: Juraidi dan Kurnia
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019