"Awalnya satu keluarga terseret banjir, yakni seorang ayah, seorang ibu dan tiga orang anak, tapi ayahnya sudah ditemukan," kata Apridio di Sentani, Jayapura, Papua, per telepon yang dihubungi ANTARA dari Pamekasan, Minggu sore.
Apridio merupakan warga asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang kini tinggal di Sentani, Papua.
Ia menjelaskan, keempat warga Bangkalan yang menjadi korban banjir bandang dan hingga kini belum ditemukan, asal Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Bangkalan.
"Saat ini, saya sedang berada di lokasi pemakaman, karena banyak warga disini yang meninggal dunia akibat terseret banjir bandang," katanya.
Warga Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, yang menjadi korban banjir banjir dan kini telah ditemukan itu, bernama Wahid.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mencatat, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Jayapura, Papua terus meningkat dan hingga kini tercatat mencapai 50 orang.
Kawasan terparah berada di sekitar Sentani dan Doyo. Pemerintah setempat telah menyediakan makanan siap saji kepada masyarakat yang mengungsi di kawasan perkantoran Bupati Jayapura di gunung merah dan beberapa lokasi lainnya, ujarnya.
Banjir bandang yang melanda sembilan distrik di Kabupaten Jayapura akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (16/3) malam.
Sementara jumlah warga yang mengungsi akibat musibah ini, tercatat sebanyak 4.273 orang.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019