Bandung (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya tidak melengkapi peralatan kesenjataan baru bagi Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B yang akan menggantikan Konga XXIII-A yang telah bertugas selama satu tahun di Lebanon. "Perlengkapan tidak ada yang baru, mungkin hanya tambahan baju dingin karena akhir tahun di sana memasuki musim dingin," katanya usai meninjau kesiapan Konga XXIII-B di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Bandung, Senin. Ia mengatakan, keberhasilan tugas atau misi yang diemban oleh prajurit TNI termasuk yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), tidak semata ditentukan oleh kelengkapan peralatan dan kesenjataan yang melengkapi tetapi lebih ditunjang kemampuan prajurit bersangkutan mengemban misi. Kasad menilai, pemerintah telah berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata TNI termasuk yang tengah mengemban misi perdamaian PBB. "Kita berharap perekonomian negara makin baik sehingga TNI dapat alutsista (alat utama sistem pertahanan) yang memadai," ujar Djoko. Tentang kemungkinan penambahan kendaraan tempur panser VAB, ia mengatakan hingga saat ini pengembangan kekuatan difokuskan pada peningkatan kesiapan dan pemeliharaan alutsista yang ada. "Belum lah. Cukup kita tingkatkan yang sudah ada dan ke depan kita harus memfokuskan pada pengembangan industri pertahanan dalam negeri termasuk dalam pembuatan panser yang sebagian komponennya sudah dapat di buat PT Pindad," tuturnya. Konga XXIII-B terdiri atas 850 personel terdiri atas 528 TNI Angkatan Darat, 242 orang TNI Angkatan Laut, 60 orang TNI Angkatan Udara, 16 orang Mabes TNI, satu orang dari Departemen Pertahanan dan tiga orang dari Departemen Luar Negeri. Tentang kinerja Konga XXII-A, Kasad menilai, telah bertugas dengan sangat baik termasuk kerjasama dengan kontingen dari negara lain dan masyarakat setempat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007