Samarinda (ANTARA News) - Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) tertangkap basah aparat Satpol PP Kota Samarinda tengah bugil bersama seorang pria "hidung belang" di kawasan lokalisasi liar PSK " Gang Tikus", Senin siang (22/10). Keduanya langsung digiring ke kantor Satpol PP bersama dua wanita pekerja Panti Pijat yang tertangkap tidak memiliki kartu identitas. Penangkapan enam warga itu, merupakan razia yang digelar Satpol PP untuk mengantisipasi pendatang liar di sejumlah panti pijat dan lokalisasi yang ada di Kota Samarinda. Razia dimulai sekitar pukul 12. 00 wita dengan merazia panti pijat Sehat Mulia di Samarinda Seberang. Petugas tidak menemukan satupun pendatang atau pekerja panti pijat yang tidak memiliki KTP, sehingga petugas melanjutkan razia di Panti Pijat Tiga Aroma di Jalan Pelabuhan. Di tempat ini, petugas mengamankan kasir panti pijat itu karena tidak bisa menunjukkan KTP. "Razia ini kita gelar untuk mengantisipasi pendatang liar di Kota Samarinda yang biasanya marak setelah lebaran. Disinyalir, banyak pendatang baru bekerja sebagai PSK atau tukang pijat, "ujar Kepala Kantor Satpol PP KOta Samarinda, Abdul Haer di sela-sela razia. Puluhan petugas Satpol PP kemudian melanjutkan razia di Jalan Nahkoda. Di panti pijat Manis Ayu, petugas juga mengamankan seorang wanita yang bekerja sebagai tukang pijat karena tidak bisa menunjukkan kartu identas. Razia lalu dilanjutkan di Simpang Empat Voorvo, kawasan yang menjadi tempat mangkal para pengemis dan anak jalanan. Aksi kejar-kejaran sempat terjadi ketika sepasang anak jalanan berusia 12 dan 13 tahun kabur melihat kedatangan tiga mobil Satpol PP. Keduanya, berhasil ditangkap lalu diangkut ke truk Satpol PP. "PSK serta pria hidung belang yang tertangkap sedang berkencan itu, akan diserahkan ke polisi untuk ditindak. Mereka melakukan perbuatan asusial di tempat umum, sehingga penanganannya kita limpahkan ke polisi. Sementara, kedua wanita yang kita amankan dari panti pijat terseut, akan kita beri sanksi, berupa denda, sesuai Perda Kota Samarinda. Sedangkan anak jalanan itu akan kita serahkan ke sebuah yayasan untuk dibina," ungkap Abdul Haer.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007