Jakarta (ANTARA news) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan, partainya tidak mengetahui dan tidak terlibat pembentukan Liga Nasional. "Sampai hari ini belum ada pembicaraan mengenai apa yang dimaksud dengan Liga Nasional itu. Lalu kita berliga-liga itu untuk apa," katanya di Istana Merdeka Jakarta, Senin, usai menghadiri upacara penyambutan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menurut dia, pihaknya tidak mengetahui adanya rencana Deklarasi Liga Nasional dan PPP sendiri belum melakukan pembicaraan apapun yang berkaitan dengan Liga Nasional itu. "Jadi saya juga tidak mengerti kalau nama PPP kemudian masuk dalam jajaran Liga Nasional," katanya. Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Partai PDI Perjuangan, Taufik Kiemas mengatakan untuk mengantisipasi pemilihan umum dan pemilihan presiden tahun 2009, akan dideklarasikan Liga Nasional yang merupakan koalisi dari empat partai yaitu PDIP, Golkar, PPP, dan PAN, pada April 2008. Menurut Taufik, pilihan untuk melakukan koalisi tersebut karena adanya pertimbangan kepentingan bersama. Selain itu ia menilai keempat partai tersebut memiliki ideologi yang sama yaitu Pancasila. "PPP meski Islam kan dilihat dari sejarahnya, dia kan tidak mengusung untuk menjadikan Indonesia negara Islam," katanya. Ia menambahkan dalam liga nasional tersebut pemilik suara terbanyak akan menjadi partai yang mengusulkan calon presiden. Menanggapi hal itu, Suryadharma Ali mengatakan, hal tersebut baru sebatas keinginan sepihak yang belum dibicarakan secara bersama-sama. "Jadi pada prinsipnya PPP memang terbuka dengan siapapun, apakah untuk membentuk koalisi, apakah membentuk liga, tetapi kita harus tahu dulu untuk apa koalisi itu, untuk apa liga itu," katanya. Suryadharma mengaku sudah bertemu Taufik Kiemas bulan Ramadhan lalu namun pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi. "Jadi memang belum ada pembicaraan lanjutan untuk membicarakan suatu kerjasama yang lebih efektif, yang lebih fokus. Termasuk dalam pembentukan Liga Nasional itu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007