"Tujuan sosialisasi kami secara terus menerus kepada masyarakat agar masyarakat taat membayar pajak dan melaporkan pembayaran pajaknya setiap tahun," kata Kepala Kanwil DJP Bali Goro Ekanda di Denpasar.
Ia mengatakan dengan sosialisasi tersebut, kini ketaatan masyarakat membayar pajak sudah semakin meningkat. Hal tersebut terbukti dari laporan tahunan yang dilakukan warga.
"Pembayaran pajak atau pelaporannya sudah semakin mudah, karena bisa melalui online (berjaringan), yakni e-felling. Dengan sistem tersebut pelaporannya jika sudah lengkap maka pihak kami juga akan menyampaikan kepada wajib pajak melalui surat elektonik (e-mail)," katanya.
Goro Ekanda lebih lanjut mengatakan untuk di Bali penerimaan pajak hingga akhir tahun 2018 pertumbuhan di atas nasional, yakni sekitar 91,5 persen.
"Daftar pajak secara lembaga di Bali lebih sedikit. Sebab penanaman modal asing (PMA) oleh pihak perusahaan mendaftar dilakukan di pusat (Jakarta). Sehingga pelaporan pajaknya ada di Jakarta," ujarnya.
Sedangkan di Bali, kata dia, wajib pajak pada perorangan, jasa konstruksi, UMK. Selain itu juga dari sektor pariwisata, dimana kunjungan wisatawan meningkat.
"Kondisi pariwisata pada tahun 2018 sudah membaik. Karena dari bencana alam, seperti erupsi Gunung Agung intensitasnya cenderung sudah menurun," ujarnya.
Pada acara kegiatan "Spectakuler Bali" yang gelar di kawasan "car free day" Renon tersebut para pengunjung disuguhi musik dan tarian kolaborasi terkait kejayaan Indonesia, serta pembagian "doorprize".
Baca juga: Menkeu sosialisasi kesadaran pajak ke ratusan pelajar
Baca juga: Ditjen Pajak sosialisasi bea meterai ke wajib pajak besar
Baca juga: Sosialisasi sejak dini tingkatkan kesadaran pajak
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019