Serang (ANTARA News) - Pengemudi sedan Honda Accor nopol B 1356 DS, Irsan (45) warga Jakarta Selatan, yang meninggal akibat kecelakaan di ruas tol Merak - Jakarta, dibawa keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat. Korban kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Merak - Jakarta, tepatnya di kilometer 47, Minggu malam, sekitar pukul 22.30 WIB sebanyak 12 orang meninggal. Bahkan di antaranya satu keluarga menjadi korban kecelakaan maut. "Semua mayat yang dibawa ke sini sebanyak 12 orang, satu diantaranya bernama DR Irsan sudah diambil keluarganya untuk dibawa ke Padang," kata Iksan (40) seorang petugas informasi Rumah Sakit Serang, Senin. Menurut dia, hingga saat ini kecelakaan lalu lintas masih disimpan di ruangan mayat Rumah Sakit Serang sambil menunggu kepastian keluarga korban. Sebagian besar korban yang meninggal dunia warga Cileles, Kabupaten Lebak dengan menumpang mobil Carry Nopol B7687 DS. Adapun nama-nama yang meninggal dunia akibat kecelakan lalu lintas, kata dia, antara lain DR Irsan warga Jakarta Selatan, Yuyun Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Cucun warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak Santi Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Yati warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Winardi warga Pandeglang, Aris warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Siti Badiah warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Dendi warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak, Marlina warga Karanganyar, Cileles,Kabupaten Lebak, Ita warga Karanganyar, Cileles, Kabupaten Lebak. Sementara pasien yang luka-luka 19 orang, 12 orang sudah diperbolehkan pulang. Tujuh orang tengah dirawat di Rumah Sakit. Petugas Forensik Rumah Sakit, Serang Dr Budi Suhendar mengatakan sebagian besar korban kecelakan itu mengalami benturan keras pada bagian kepala, kaki dan badan. Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya hanya melakukan visum saja dan tidak dilakukan otopsi. "Ini jelas kecelakaan murni sehingga kami tidak melakukan otopsi. Setelah di visum diperbolehkan mayatnya diambil oleh keluarga korban," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007