Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Pariwisata RI mendukung kegiatan Indonesia Archipelago Exhibition (Archex) yang dijadwalkan dilaksanakan 18-19 Maret 2019 di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur dengan mengangkat tema "Promosi Pariwisata Banyuwangi dan Jawa Timur serta Pendidikan".
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung di Kuala Lumpur, Minggu mengatakan peserta kegiatan ini adalah travel agents / tour operator khususnya dari Jawa Timur, terutama Banyuwangi dan Surabaya serta kampus di Indonesia yang sudah memiliki program pendidikan untuk mahasiswa asing.
"Kegiatan Archex dilaksanakan dalam rangka menggencarkan promosi pariwisata dengan menyasar wisatawan mancanegara dari pasar Malaysia," katanya.
Dikatakan, tahun ini Kemenpar menargetkan pencapaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta orang wisman.
"Malaysia sebagai salah satu pasar utama wisman diharapkan dapat menyumbang 2,9 juta wisatawan pada tahun 2019," katanya.
Adella Raung menyampaikan bahwa Malaysia merupakan salah satu fokus pasar wisman di unit kerja Regional II selain Brunei, Serawak dan Kuching atau yang disebut dengan "cross border".
"Dengan pencapaian kunjungan wisman Malaysia saat ini, masih beberapa bulan lagi agar target kunjungan wisman tercapai," katanya.
Kemenpar tengah menggencarkan program promosi baik "sales mission", pameran maupun "familirization trip program" dengan melibatkan industri
pariwisata dari kedua negara guna mendukung penjualan paket-paket tour destinasi unggulan, khususnya Banyuwangi.
"Kemenpar berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk mengundang travel agent / tour operator di Filipina dengan harapan kegiatan 'business to consumer' atau B2C tersebut menyasar tepat khususnya pada industi parwisata yang menjual paket-paket tour ke Indonesia," katanya.
Keikutsertaan industri pariwisata asal Jawa Timur terutama Banyuwangi dan Surabaya, ujar dia, guna mendorong penerbangan langsung Citilink dari Kuala Lumpur ke Banyuwangi yang telah berjalan dari tahun 2018.
Kegiatan B2C ini merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya berfokus pada "branding" dan "advertising". Kemenpar mulai menggencarkan strategi "selling" terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada pameran pariwisata internasional, "familirization" dan "sales mission" untuk mempromosikan Wonderful Indonesia.
"Kegiatan ini menjadi penting mengingat Indonesia dan Malaysia merupakan kedua negara yang memiliki kedekatan baik secara geografis maupun hubungan internasional," katanya.
Selain promosi dan selling destinasi wisata, konektivitas juga merupakan hal penting karena akses tersebut mempermudah wisman Malaysia berkunjung ke Indonesia.
"Saat ini maskapai Citilink telah terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta dan Kuala Lumpur ke Banyuwangi. Survei pasar menunjukkan minat wisman asal Malaysia yang tertarik berkunjung ke Indonesia untuk menikmati wisata belanja dan kuliner," katanya.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019