Tidak tanggung-tanggung, kekalahan Ginting di semifinal Swiss Terbuka ini merupakan yang keenam kalinya, melansir laporan badmintonindonesia.org, Sabtu.
Pada kedudukan 1-1 di gim pertama, atlet asal Cimahi ini sempat terpeleset sehingga engkel kanannya terasa sakit.
"Waktu saya mau ambil bola yang agak jauh, saya terpeleset. Lansung minta semprot sama dokter tapi tahannya tidak lama. Sakit sih, tapi masih bisa ditahan karena saya pikir juga sudah tanggung ke semifinal. Pelatih sempat bilang, kalau sakit jangan dipaksakan, nanti jadi lebih parah," katanya.
Menurut dia, nyeri di engkelnya ternyata sudah dirasakan sejak pertandingan di babak pertama saat melawan Thomas Rouxel dari Perancis.
Di gim pertama hari ini Ginting tak dapat mengimbangi permainan Shi, bahkan banyak pukulan-pukulan Shi yang tak berbahaya namun tidak dapat dikembalikan dengan baik oleh Anthony.
Sempat mendekat 15-17 di gim kedua, Ginting kembali gagal mengamankan gim kedua dan harus merelakan tiket final jatuh ke tangan Shi.
"Di gim kedua saya merasa ada peluang, tidak mau ragu-ragu dan tidak memikirkan sakitnya. Gim kedua sudah lumayan enak mainnya, tapi ketinggalannya terlalu jauh," katanya menambahkan.
Mengomentari kekalahan beruntun atas Shi, Anthony mengaku banyak pukulan-pukulan Shi yang tak cocok dengannya.
"Variasi-variasi stroke-nya dia kurang enak. Kalau lawan yang lain kan saya masih bisa rancang serangan. Kalau sama dia, saya kurang dapat kesempatan untuk menyerang. Dari sebelum-sebelumnya juga merasa seperti itu. Saya sudah coba berbagai cara untuk mengatasi dia, dari ladeni relinya, dan jaga serangannya, tapi dia memang powernya kuat dan cepat," ujar Ginting menerangkan.
Baca juga: Tiga perwakilan Indonesia lolos ke semifinal Swiss Terbuka 2019
Baca juga: Tundukkan Wahyu/Ade, Fajar/Rian ke semifinal Swiss Terbuka
Baca juga: Rinov/Pitha melangkah ke semifinal Swiss Terbuka 2019
Baca juga: Ginting susul Jojo ke putaran dua Swiss Terbuka
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019