Kami punya pelanggan setia dan terus datang membeli atau memesan barang untuk dikirim
Jakarta (ANTARA) -
"Bisnis busana hijab ini kami mulai dengan menyewa satu lapak dan terus berkembang hingga saat ini kami memiliki tiga toko di Thamrin City," ujar Yanti, salah seorang pebisnis busana muslim di Pusat Perbelanjaan Thamrin City Jakarta, Sabtu.
Diakuinya, turun dan naik bisnis busana muslim memang hal biasa, namun hingga saat ini dirinya optimis usahanya akan terus berkembang.
"Kami menjaga kualitas barang dan model yang sedang tren digemari seperti model hijab pashmina dan kerudung segi empat laser cut yang ditaburi swarovski dengan harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan," katanya.
Masih menurut Yanti, pelanggan yang datang berbelanja atau memesan barang untuk dikirim, tidak hanya dari Pulau Jawa tetapi juga Sumatera dan Kalimantan serta luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
"Kami punya pelanggan setia dan terus datang membeli atau memesan barang untuk dikirim," tukasnya
Bisnis hijab atau busana muslim diakuinya, biasanya ramai ketika menjelang Puasa dan hari raya Lebaran ditandai dengan meningkatnya pembelian baik untuk kebutuhan sendiri ataupun untuk dijual kembali di dalam atau luar negeri.
"Kalau di saat ramai-ramainya, kami bisa mendapatkan omzet hingga Rp500 juta per bulan," ungkap Yanti yang sebelumnya berjualan di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat.
Bisnis busana muslim, yang makin menguntungkan juga dikemukakan Rahmat Akbar, pemilik toko busana muslim di kawasan Jakarta Pusat.
Masyarakat Indonesia makin menggemari busana muslim khususnya baju-baju gamis.
Kegemaran memakai busana muslim membuat bisnis busana muslim semakin bergairah dengan banyaknya permintaan dan pembeli yang datang berbelanja ke tokonya.
Usaha bisnis busana muslim yang digeluti sejak 10 tahun terakhir terus mengalami kemajuan dan meraih keuntungan selama ini.
"Apalagi, sekarang ini masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim semakin menggemari busana muslim dan terus mengikuti perkembangan model model terbaru dari busana muslim," katanya.
Ia menyediakan model-model baju gamis bahan Toyobo, bahan ATY, dan Syar'i bahan Risty Crepe dan ATY.
Adapun harga baju muslim dijual antara Rp60 ribu hingga Rp350 ribu per baju.
"Rata-rata dalam sebulan kami bisa mendapat omzet sebesar Rp300 juta," ungkap Rahmat yang memiliki dua toko busana muslim.
Rahmat menjelaskan ramainya pembelian busana muslim juga terjadi karena masyarakat kini semakin terbiasa mengenakan busana muslim pada acara-acara resmi selain acara pengajian serta dipakai untuk seragam umrah.
Baca juga: Pelaku bisnis busana muslim berharap ada pembebasan PPN
Baca juga: Kemenperin sempurnakan peta jalan pengembangan IKM busana muslim
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019