"Serangan yang dilakukan apalagi di dalam rumah ibadah itu sangat kejam. Saya sangat mengutuk keras kebiadaban itu, apalagi disiarkan langsung di media sosial," ujar dia, di Makassar, Sabtu.
Anggota Fraksi Gerindra DPR ini mentatakan pelaku yang menyerang sambil menyiarkan secara langsung di media sosial itu telah kehilangan akal sehatnya.
Menurut mantan bupati Bantaeng dua periode ini, peristiwa yang dilakukan oleh pelaku sangat tidak berprikemanusiaan. Karenanya dirinya berharap agar pelaku penyerangan bisa mendapatkan hukuman setimpal.
"Serangan yang terjadi adalah serangan yang sangat kejam. Pelaku harus mendapat sanksi yang berat atas perbuatannya itu," katanya.
Ia menyatakan, peristiwa penembakan itu adalah sebuah kejahatan yang terencana dan dapat berdampak buruk terhadap kerukunan umat beragama.
"Pelaku ini sepertinya telah kehilangan akal sehat dan nalar kemanusiaannya. Dengan tega dia menyerang orang dengan senjata api dan disiarkan langsung di media sosial," jelas dia.
Dia juga mendoakan agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia. Dia berharap agar semua kelompok yang ada di Indonesia bisa menahan diri dan tetap menjaga kedamaian di Indonesia.
Sebelumnya, Jumat, 15 Maret 2019, seorang pria melakukan penyerangan di masjid Al Noor di Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, melansir sebanyak 40 orang tewas dan 20 lainnya terluka akibat penembakan di dua masjid di pusat Kota Christchurch.
Hingga kini, empat orang telah ditahan kepolisian Selandia Baru terkait penembakan itu. Salah satu dari keempat tersangka merupakan warga Australia. Pelaku melakukan aksinya dengan menyiarkan langsung penembakan itu melalui media sosial.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019