Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengutuk teror terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3), dan meminta pemerintah menangkal Senator Fraser Anning dari Queensland, Australia, memasuki Indonesia.
Charles dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, menyebut teror tersebut adalah ekspresi kebiadaban yang mencederai rasa kemanusiaan siapa pun, terlebih dilakukan di tempat ibadah yang disucikan umat Islam.
"Saya menyampaikan belasungkawa dan rasa simpati yang mendalam kepada semua korban dan keluarga korban. Bagi mereka yang dalam perawatan, saya mendoakan kesembuhan dan kesehatan segera," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu memberikan apresiasi kepada langkah penanganan cepat yang dilakukan Pemerintah Selandia Baru.
"Saya berharap siapa pun pelakunya agar diproses secara hukum dan diganjar dengan hukuman yang seberat- beratnya sebagai pelaku kejahatan serius dan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perusakan, kekerasan dan penodaan terhadap tempat ibadah umat Islam maupun terhadap tempat ibadah agama lainnya tidak dapat dibenarkan dengan alasan dan atas nama apa pun.
"Tidak ada agama yang membenarkan kekerasan terhadap orang-orang sipil yang tidak berdosa. Sebaliknya, tempat ibadah adalah tempat kita menumbuhkan dan merawat perdamaian dan kedamaian," katanya.
Karena itu, lanjut Charles, ia juga mengutuk keras pernyataan resmi Senator Fraser Anning yang pada intinya menganggap bahwa teror terhadap masjid di Christichursh adalah harga yang pantas dibayar umat Islam dan bahwa Islam adalah "ideologi kekerasan".
Menurut dia, pernyataan Fraser Anning menunjukkan ketidakpahaman dan kesalahan persepsi yang akut terhadap Islam dan umat Islam.
"Pernyataan semacam itu hanya bisa keluar dari seorang tokoh politik yang miskin 'wisdom'. Pernyataan tersebut melukai perasaan umat Islam dan non- Muslim dan tidak berkontribusi apa pun terhadap upaya kita membangun perdamaian dan saling pengertian antarumat beragama," katanya.
Ia meminta Pemerintah Indonesia melarang Fraser Anning memasuki wilayah Indonesia untuk alasan apa pun agar tidak menularkan cara pandang yang dapat memacah belah umat beragama.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai dan dibangun di atas fondasi saling pengertian antaragama dan kepercayaan yang berbeda, katanya.
"Kepada seluruh umat beragama, demi kemanusiaan, mari kita jadikan ektremisme dan kekerasan sebagai musuh bersama," katanya.
Baca juga: Ini yang diserukan PCNU Banyuwangi untuk korban penembakan di masjid Selandia Baru
Baca juga: Wako Padang, Mahyeldi kunjungi rumah keluarga korban penembakan dalam masjid di Selandia Baru
Baca juga: "Peace Leader Indonesia" kecam aksi teror di masjid Selandia Baru
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019