Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didukung oleh dolar AS yang melemah.
Penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru dan usulan penundaan Brexit oleh parlemen Inggris juga mendorong emas, sebagai salah satu aset safe haven, kata analis.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 7,80 dolar AS atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 1.302,90 dolar AS per ounce, setelah logam mulia turun lebih dari satu persen selama hari sebelumnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,14 persen menjadi 96,59 pada pukul 17.21 GMT, tak lama sebelum penyelesaian emas berjangka.
Dolar AS dan logam mulia bergerak berlawanan arah, ketika dolar AS melemah sehingga emas berjangka akan naik karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Penguatan mata uang euro dan pound Inggris juga merangsang permintaan emas di luar negeri.
Logam mulia juga mendapat dukungan setelah penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru, yang menewaskan sedikitnya 49 orang.
Namun, reli Wall Street pada Jumat (15/3) membatasi kenaikan emas lebih lanjut.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 15,3 sen AS atau 1,01 persen, menjadi ditutup pada 15,324 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 4,7 dolar AS atau 0,57 persen, menjadi berakhir di 831,80 dolar AS per ounce.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019