Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin, kembali ke level 2.400 akibat tertekan akan meningkatnya inflasi karena naiknya harga minyak dunia.
IHSG dibuka di posisi 2.489,110 atau turun 74,642 poin (2,91 persen) dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 20,1 poin (3,62 persen) ke level 534,974.
Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas dalam ulasan pasarnya di Fokus Pagi mengatakan tekanan dari kekhawatiran akan meningkatnya inflasi karena terus meningkatnya harga minyak dunia membuat indeks BEJ terkoreksi.
Menurut mereka, penurunan indeks dipengaruhi oleh sentimen negatif di pasar regional dan global khususnya dari AS yang diperkirakan akan mengalami stagflasi karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat yang disertai oleh tekanan inflasi.
Pada penutupan Jumat pekan lalu, bursa AS dengan indeks Dow Jones ditutup anjlok 366,94 poin (2,64 persen) menjadi 13.522,01 langsung direspon negatif bursa regional, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 537,26 poin (3,20 persen) ke level 16.277,09 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 781,85 poin (2,65 persen) ke posisi 28.665,26 pada awal perdagangan pagi.
Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEJ didominasi saham yang turun sebanyak 149 dibanding yang naik hanya lima, sedangkan sembilan stagnan dan 237 tidak aktif diperdagangkan pada awal perdagangan.
Penurunan indeks dipimpin oleh saham Bumi Resurces yang turun Rp175 menjadi Rp4.500, Aneka Tambang melemah Rp125 ke posisi Rp3.125, Energi Mega Persada terkikis Rp80 ke Rp1.220, Pertambangan Batubara Bukit Asam anjlok Rp550 ke harga Rp8.900 dan Telkom tertekan Rp250 menjadi Rp11.550. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007