Jakarta (ANTARA) - Ketua KPK Agus Rahardjo meminta pemilih muda melacak rekam jejak calon presiden dan calon anggota legislatif sebelum menentukan pilihan.

"Tolong jangan diam, pilih orang yang tepat, cara memilih pasti dengan menelusuri sejarah orang itu dan bisa dimulai beberapa website tertentu seperti jariungu.com, rekamjejak.net, di-'track' saja DPRD-nya siapa, DPR-nya siapa, DPD-nya siapa termasuk dua calon presiden itu bisa dilihat. Mudah-mudahan pada 17 April punya keyakinan memilih orang yang bisa mengubah negara jadi lebih baik," kata Agus Rahardjo di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK Jakarta, Jumat.

Agus menyampaikan hal tersebut dalam Talkshow Pemilu Berintegritas "Pilih Yang Jujur", yang juga dihadiri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman dan peneliti Indonesia Corruption Watch Almas Sjafrina. Acara itu juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan kampus dan para pemilih pemula lainnya.

"Walau memang ada daerah yang tingkat melek internet masih rendah, saya harap radio-radio atau TV daerah dapat menyebarkan rekam jejaknya meski sayangnya banyak media yang sudah memihak salah satu pihak," tambah Agus.

Ketua KPU Arief Budiman menilai bahwa pintu pertama untuk menyejahterakan bangsa Indonesia adalah pemilu.

"Karena pemilu yang akan menempatkan orang-orang terbaik bangsa untuk mengurus bangsa ini, pada 17 April nanti mulai level paling rendah sampai tertinggi, kita akan menentukan orang-orang terbaik mengurus bangsa ini dari DPR, DPD, DPRD, sampai presiden dan wakil presiden,
untuk mengurus bangsa ini lebih baik," kata Arief.

Untuk mendapatkan calon pemimpin menurut Arief dengan mengecek ketaatan mereka dalam menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.

"Kami ingin membuat Peraturan KPU yang mengatakan kalau terpilih menjadi anggota dewan paling lama 7 hari melaporkan harta kekayaan, kalau tidak diserahkan tidak bisa dilantik, ini bagian kami untuk membuat orang bekerja keras dan transparan," tambah Arief.

KPU sendiri menurut Arief sudah meluncurkan aplikasi KPU RI PEMILU 2019 yang bisa diunduh para pemilih.

"Tinggal di genggaman 'gadget' bisa mengecek data pemilih, cek calon siapa yang mau dipilih, cek hoaks, hingga info Pemilu 2019, ada semua yang info yang diperlukan," ungkap Arief.

Sedangkan peneliti ICW Almas Sjafrina mengatakan hal pertama yang harus dicari oleh para pemilih adalah orang-orang yang dinilai dapat mengubah wajah legislatif dan eksekutif.

"Supaya tidak korup, tidak bolos, karena bahkan ada anggota DPR yang wajahnya tidak pernah ikut sidang komisi DPR dari 2014 sampai sekarang, jadi lihat rekam jejaknya dan tidak hanya melihat visi misi di jalanan, tapi kriteria utama harus melihat rekam jejak," kata Almas.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019