Jakarta (ANTARA) - Daerah diminta lebih inovatif dalam mempersiapkan kegiatan-kegiatan promosi investasi baik bagi investor internasional maupun bagi investor dalam negeri.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan promosi investasi di daerah harus lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai kemudahan teknologi informasi yang ada.

"Daerah perlu menggunakan metode yang inovatif untuk mendukung upaya menawarkan peluang investasi yang ada. Fokus utamanya adalah pengembangan Business Model yang baik sesuai potensi daerah dan peluang investasi yang ada," katanya dalam kegiatan Kick off Masterclass Promosi Investasi Daerah di Banten, Kamis (14/3).

Farah menjelaskan bahwa daerah merupakan ujung tombak dalam meningkatkan masuknya investasi ke Indonesia.

"Silakan optimalkan kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di delapan wilayah kerja seluruh dunia untuk memfasilitasi kerja sama antara mitra investor dengan berbagai provinsi Indonesia," imbuhnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Ratu Silvy Gayatri menjelaskan bahwa profil investasi daerah yang ditawarkan harus berkelanjutan, memiliki dampak postif dan jangka panjang.

"Sebuah proyek investasi provinsi harus memberikan paket informasi yang lengkap, konektivitas yang jelas serta keuntungan yang didapatkan oleh pihak investor," ungkapnya.

Sementara Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra menegaskan kegiatan promosi dan pengawalan investasi merupakan tugas seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.

"Kalau di Jawa Tengah kami memiliki Keris Jateng yang merupakan sinergi dari pemerintah, Bank Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian khususnya investasi di wilayah Jawa Tengah," lanjutnya.

Master Class Promosi Investasi Daerah merupakan program pelatihan bertahap untuk mendukung pemerintah provinsi menyusun portfolio investasi yang tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan calon investor di wilayah kerja IIPC.

Program ini dirancang oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Lebih dari 60 peserta yang merupakan perwakilan Dinas Penanaman Modal Pusat Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari 29 provinsi di Indonesia saling berbagi informasi dan pembelajaran tentang cara efektif mengembangkan investasi lestari di provinsi.

"Provinsi harus memanfaatkan program MasterClass ini untuk menggali sebanyak-banyaknya informasi dari IIPC dan mengembangkan profil proyek yang baik agar mudah dipasarkan," kata Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM Indra Darmawan.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019