Singkawang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional hingga saat ini terus melakukan pengembangan kasus pengungkapan sebanyak100 kilogram sabu dan ekstasi yang disembunyikan dalam kotak ikan di Bengkayang, Kalbar, Kamis (14/3) malam.
Kepala BNN Provinsi Kalbar, Brigjen (Pol) Suyatmo di Pontianak, Jumat, membenarkan adanya pengungkapan sabu dan ekstasi dalam jumlah besar oleh BNN.
"Hingga saat ini, pihak BNN dan Polda Kalbar terus mengembangkan kasus tersebut," katanya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono mengatakan, kasus tersebut masih dalam tahap pengembangan, sehingga rekan-rekan media harus sabar.
Ia mengimbau, kepada semua pihak agar tetap waspada, karena Kalbar bisa juga dijadikan daerah transit perdagangan narkotika jaringan internasional, bahkan juga bisa menjadi daerah tujuan dari barang haram tersebut.
"Apalagi pengungkapan narkotika jenis sabu dalam jumlah besar bukan yang pertama, sehingga semua pihak tetap waspada," ujarnya.
Sebelumnya, BNN mengamankan 100 kilogram sabu dan ekstasi yang disembunyikan dalam kotak ikan di Bengkayang, Kalimantan Barat pada Kamis (14/3) malam.
"Barang bukti sabu tersebut ditemukan di dalam mobil yang dikendarai oleh HEN yang bernomor polisi B 1121 SRK warna silver," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dalam pesan singkat whatsapp yang diterima di Jakarta Pusat.
Penangkapan terhadap HEN terjadi di depan pasar Desa Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang, Kamis sekitar pukul 21.39 WIB.
Kemudian dilakukan penggeledahan terhadap mobil yang dikendarai HEN dan ditemukan 106 bungkus plastik narkotika di dalam lima kotak ikan secara terpisah.
Narkotika terdiri dari sabu dan ekstasi diperkirakan seberat 100 kilogram.
Tidak beberapa lama di wilayah yang sama diamankan seorang laki laki bernama AR yang sedang mengendarai mobil bernomor polisi KB 1527 SP dengan barang bukti tiga unit telepon genggam.
"AR diduga yang memerintahkan atau kendalikan HEN. Sementara HEN menerima narkotika dalam kotak ikan dari tiga orang yang tidak dikenal di wilayah Pantai Gosong," kata Arman.
Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019