Festival ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap makan khas Surabaya dan mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk mengenal dan mencintai kuliner khas Surabaya

Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 1.692 peserta siap meramaikan Festival Rujak Uleg 2019 yang digelar di kawasan Jalan Kembang Jepung, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (17/3) dalam rangka memperingati HUT ke-726 Kota Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya berharap dengan adanya festival tersebut dapat melestarikan makanan khas Surabaya sebagai salah satu daya tarik wisata kuliner.

"Festival ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap makan khas Surabaya dan mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk mengenal dan mencintai kuliner khas Surabaya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, diharapkan dari kegiatan tahunan tersebut bisa menarik para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Pahlawan.

Untuk itu, lanjut dia, Festival Rujak Uleg 2019 kali ini dibuat semenarik dan semeriah mungkin sehingga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apalagi dalam Festival Rujak Uleg tersebut akan memecahkan dua Rekor MURI sekaligus yaitu cobek terbesar dan peserta terbanyak.

Untuk memecahkan Rekor MURI itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya menggunakan cobek raksasa yang terbuat dari Batu Gunung dengan diameter 250 cm, berat 1,5 ton, tinggi cobek 30 cm, tinggi dudukan cobek 140 cm. Cobek ini dapat digunakan sebanyak 20-25 orang.

"Bu wali kota akan ngulek rujak di cobek ini bersama tamu-tamu kehormatan," ujarnya.

Selain itu, Rekor MURI kedua yang akan dipecahkan adalah jumlah peserta terbanyak yang pada tahun ini akan diikuti oleh sebanyak 1.692 orang. Peserta itu merupakan perwakilan dari 31 kecamatan dan kelurahan se-Surabaya, perwakilan dari 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Komunitas warga Negara Asing dan perwakilan mahasiswa asing yang ada di kampus-kampus Surabaya, komunitas suku daerah yang ada di Surabaya, komunitas masyarakat tionghoa, komunitas masyarakat lampung dan komunitas masyarakat bima, NTB.

"Nanti juga ada peserta dari Bank, BUMN hotel, restoran/rumah makan, sekolah, mahasiswa asing, komunitas, rumah sakit umum. Pesertanya kami batasi karena sangat banyak yang berminat," katanya.

Menurut Antiek, dalam acara itu akan ada atraksi hiburan seperti tarian Rujak Uleg dari sangggar Gito Maron dan Band yang akan menampilkan lagu-lagu Surabaya. Perwakilan dari masing-masing grup juga akan berparade untuk memamerkan pakaian unik mereka.

"Nantinya para peserta akan menggunakan kostum yang unik dan menarik, karena itu juga akan dilombakan," katanya.

Baca juga: Ratusan bonsai dipamerkan di Surabaya

Baca juga: Risma buka Bekraf Festival 2018 di Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019