Utang global sekarang berjumlah sekitar 240 triliun dolar AS, itu 100 dolar AS triliun lebih tinggi daripada sebelum krisis keuangan

Ottawa (ANTARA) - Meningkatnya utang global memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membuat Kanada serta negara-negara lain di dunia lebih rentan terhadap periode ketidakstabilan keuangan lainnya, kata Deputi Gubernur Senior Bank Sentral Kanada, Bank of Canada (BOC), Carolyn Wilkins, Kamis (14/3).

Berbicara kepada audiensi profesional dan mahasiswa keuangan di Vancouver, ia mencatat bahwa sementara sistem keuangan global berada di tempat yang lebih baik daripada satu dekade yang lalu, ketidakpastian perdagangan dan risiko-risiko geopolitik lainnya dapat membuat hal itu keluar jalur.

"Utang global sekarang berjumlah sekitar 240 triliun dolar AS, itu 100 dolar AS triliun lebih tinggi daripada sebelum krisis keuangan," kata Wilkins. Ia menambahkan, "Itu adalah headwind untuk pertumbuhan dan membuat kita rentan terhadap periode lain ketidakstabilan keuangan."

Di sisi domestik, Wilkins mengatakan bahwa tingkat utang rumah tangga yang tinggi adalah "kerentanan keuangan domestik nomor satu kami," tetapi kemudian menambahkan bahwa aturan hipotek (KPR) yang lebih ketat yang diperkenalkan tahun lalu telah meningkatkan kualitas pinjaman baru.

Rasio utang rumah tangga Kanada terhadap pendapatan melebar ke rekor 174 persen pada kuartal keempat 2018, Statistik Kanada mengatakan pada Kamis pagi (14/3).

Bank sentral Kanada - yang telah menaikkan suku bunga lima kali sejak Juli 2017 - tetap bersikap pasif dalam keputusan suku bunganya pekan lalu, memperingatkan ada "peningkatan ketidakpastian" tentang waktu kenaikan di masa depan dan menghapus susunan kata seputar perlunya kenaikan suku bunga ke rentang netral dari waktu ke waktu.

Nada yang lebih dovish mendorong pasar-pasar uang untuk memperhitungkan dengan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun, dengan probabilitas yang melayang sekitar 35 persen menjelang pidato Wilkins. Wilkins tidak menyebutkan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut pada Kamis (14/3).

Wilkins mengatakan bahwa resolusi jangka panjang untuk perang perdagangan AS-China saat ini diperlukan, karena konflik tersebut mengancam pertumbuhan di seluruh dunia.

"Dalam perang dagang, tidak ada yang mendapat untung dan semua orang merugi," katanya, menambahkan penghentian tarif-tarif AS untuk baja dan aluminium juga akan menjadi bantuan selamat datang bagi Kanada dan negara-negara lain yang terkena dampak.

Pejabat AS pekan lalu mengatakan bahwa ada kemajuan dalam perundingan dengan China, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan dalam perang tarif saling balas, yang telah membebani pasar global selama berbulan-bulan. Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Dolar AS menguat terdampak penundaan Brexit

Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, jumlah pendaftar tunjangan di AS naik

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019