Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PAN, Soetrisno Bachir, mendukung gagasan PDIP agar pola pemerintahan mendatang didasari oleh koalisi permanen partai-partai politik, baik di lembaga eksekutif maupun legislatif. "Waktu saya bertemu dengan Pak Taufik Kiemas (Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P, red) tercetus gagasan alangkah baik jika di parlemen dan pemerintahan dibentuk koalisi yang permanen agar pemerintahan mendatang bisa terjamin berjalan baik," kata Bachir kepada pers di sela-sela acara silaturahmi Idul Fitri di kediamannya di Jakarta, Minggu. Dalam konteks koalisi yang permanen tersebut, menurut Bachir, mulai dari berbagai posisi di lembaga eksekutif hingga parlemen nantinya akan dikuasai oleh kelompok politik yang menjalin koalisi permanen tersebut. Bachir menggambarkan koalisi permanen itu nantinya koalisi parpol harus terus bersama mulai dari penyusunan kabinet hingga penentuan dubes-dubes. "Ini merupakan ide yang bagus. Tapi itu semua membutuhkan kekuatan politik yang solid," ujarnya. Namun demikian, Bachir mengungkapkan bahwa dalam penjajakan awal masih ada ketidaksepakatan dalam hal siapa yang berhak menentukan capres/cawapres. Menurut PDIP, parpol yang memiliki jumlah suara atau kursi terbanyak dari hasil pemilu legislatif 2009, maka merekalah yang berhak mencalonkan presiden yang didukung dengan kekuatan koalisi. Akan tetapi PAN memandang bahwa untuk capres yang menentukan adalah rakyat dan karena itu semua harus diukur dari apa yang dikehendaki masyarakat. Selain itu, PAN juga masih menunggu bagaimana kekuatan suaranya dari Pemilu 2009. Apabila partai berlambang matahari itu mampu meraih minimal 15 persen suara, maka PAN akan mencalonkan sendiri capresnya. Terkait dengan penjaringan aspirasi rakyat terhadap kriteria calon pemimpin nasionalnya, Bachir mengatakan partainya mempelopori survei nasional yang akan dilakukan oleh lembaga survei independen dan telah diakui kredibilitasnya selama ini. "Survei ini dilakukan oleh sejumlah lembaga independen dan dari hasil itulah yang nantinya akan kita kembangkan," katanya, seraya menambahkan dirinya telah menugasi Didik Rachbini, salah seorang Ketua DPP PAN, untuk menangani ijtihad politik PAN tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2007