Baghdad (ANTARA News)- Pertempuran sengat berkobar antara pasukan AS dan milisi di kawasan Syiah Baghdad, Sadr, sehingga menewaskan paling tidak 10 orang dan mencederai lebih dari 40 orang Minggu pagi, kata para dokter dan pejabat keamanan. Bentrokan senjata itu meletus ketika pasukan AS melakukan operasi di permukiman itu terhadap mereka yang setia pada ulama anti AS, Moqtada al Sadr, kata para pejabat keamanan. Para dokter di RS Imam Ali, kawasan Sadr, mengkonfirmasikan jumlah korban itu dan mengatakan mereka yang tewas itu termasuk seorang anak dan seorang gadis, tanpa menjelaskan lebih jauh. Militer AS juga mengkonfirmasikan operasi itu tetapi membantah ada korban sipil yang tewas. "Pasukan koalisi melakukan operasi-operasi Minggu pagi di Kota Sadr, ditujukan terhadap para penjahat yang diduga bertanggungjawab atas pembunuhan tentara koalisi Nopember 2006 dan Mei 2007," kata militer kepada AFP dalam e-mailnya. Militer tidak memberikan angka korban. Jurubicara militer AS, Mayor Winfield S. Danielson, kepada AFP mengatakan ia tidak memiliki rincian mengenai "jumlah milisi yang tewas. "Tetapi saya bisa mengatakan bahwa kami tidak memiliki bukti adanya korban sipil yang tewas atau cedera. Pasukan koalisi hanya melawan ancaman musuh dan nmelakukan usaha untuk melindungi penduduk sipil yang tidak bersalah." Militer AS tetap mengincer milisi Tentara Mahdi pimpinan Sadr yang dituduhnya terlibat pembunuhan terhadap warga Arab Sunni. Agustus lalu Sadr mengumumkan enam bulan penghentian kegiatan-kegiatan milisi itu, termasuk serangan terhadap pasukan koalisi pimpinan AS di Irak. Militer AS menyambutbaik pembekuan kegiatan itu tetapi tetap mengincer mereka yang menurutnya telah memisahkan diri dari pasukan utama Tentara Mahdi. (*)
Copyright © ANTARA 2007