Jakarta (ANTARA) - Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) resmi dibuka di Jakarta dengan pemutaran perdana "Ladies in Black", film Australia pemenang penghargaan Australia Academy of Cinema and Television Arts 2018.
"Festival Sinema Australia Indonesia adalah platform hebat untuk menghubungkan para sineas Australia dan Indonesia," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan dalam pembukaan FSAI 2019 di Jakarta, Kamis.
FSAI yang memasuki tahun keempat akan diadakan di Jakarta, Surabaya, Makassar dan untuk pertama kalinya di Bandung dan Mataram.
"Kita gampang nonton film Hollywood, tapi jarang bisa nonton film Australia di layar lebar," ujar produser Mira Lesmana yang dinobatkan sebagai Sahabat FSAI 2019.
Selain membawa beragam film kepada penonton Indonesia, FSAI menawarkan peluang untuk membangun persahabatan antara industri film Australia dan Indonesia.
Serangkaian masterclass pun digelar dengan tujuan meningkatkan kolaborasi antara sineas dari dua negara.
Paul Damien Williams, sutradara dan penulis film dokumenter "Gurrumul" juga menghadiri pembukaan festival di Jakarta.
Paul akan hadir dalam sesi tanya jawab serta menghadiri masterclass di Jakarta serta Mataram.
Simon Wilmot dan Dr. Victoria Duckett, dosen dari Deakin University, juga akan menjadi pemateri di lokakarya untuk sineas muda Indonesia di Jakarta, Makassar dan Bandung.
Mira menyambut gembira adanya peluang kolaborasi ini. Dia berpendapat pendidikan film di Indonesia masih harus ditingkatkan dan masterclass yang jadi bagian festival ini bisa menambah ilmu para sineas muda untuk menghasilkan karya yang lebih berkualitas.
Film-film Australia lain yang akan tayang di festival ini meliputi drama keluarga "Storm Boy", film thriller fiksi ilmiah alien "Occupation" serta film dokumenter mengenai paduan suara perempuan penduduk asli Australia "The Song Keepers".
Film remaja fenomenal Tanah Air yang banyak dicintai penonton Indonesia, "Ada Apa Dengan Cinta?" juga kembali ditayangkan atas permintaan khalayak ramai.
Sekuelnya, "Ada Apa Dengan Cinta? 2" juga bisa disaksikan di festival yang didukung Australia now ASEAN, inisiatif pemerintah Australia merayakan inovasi, kreativitas dan gaya hidup Australia di Asia Tenggara sepanjang 2019.
Tak hanya karya dari produser Mira Lesmana yang jadi Festival Sinema Australia Indonesia, penonton juga dapat menyaksikan film pemenang penghargaan karya Kamila Andini, "The Seen and Unseen" atau "Sekala Niskala".
Tiket untuk film-film yang diputar di FSAI tersedia di fsai2019.eventbrite.com yang bisa didapat secara cuma-cuma.
Baca juga: Alasan Ernest rilis film saat akhir tahun
Baca juga: "AADC" sangat mungkin dibikin universenya
Baca juga: Mira Lesmana-Riri Riza buat versi Indonesia Film Korea "Sunny"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019