Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan Indonesia-Mesir, kita optimis mampu menggarap potensi pasar Mesir.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia membukukan kontrak dagang senilai 130 juta dolar AS sebagai tindak lanjut kegiatan misi dagang ke Mesir yang dilaksanakan Kementerian Perdagangan pada 2017.
Misi dagang yang dipimpin Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda ini berhasil memfasilitasi kontrak dagang antara Perusahaan Induk Perkebunan PTPN III (Persero) dan PT Chita Agri Indonesia dengan salah satu perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit Mesir Oleo Misr Co.
“Ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Mesir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dengan kedekatan Indonesia-Mesir, kita optimis mampu menggarap potensi pasar Mesir,” kata Arlinda lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Selain itu, lanjutnya, Mesir dapat dijadikan sebagai hub untuk memasarkan produk minyak kelapa sawit Indonesia ke Afrika.
Pada kontrak dagang tersebut Perkebunan PTPN III (Persero) akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 10.000—16.000 metrik ton (MT) per bulan dengan nilai 100 juta dolar AS selama 2019.
Sedangkan PT Chita Agri Indonesia akan menyuplai minyak kelapa sawit sebesar 4.000-5.000 MT per bulan dengan nilai 30 juta dolar AS.
Bila estimasi harga minyak kelapa sawit 5000 dolar AS per MT, maka potensi transaksi yang akan dihasilkan kedua perusahaan tersebut mencapai 130 juta dolar AS.
Kesepakatan kontrak dagang dilakukan dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Mesir.
Penandatanganan ini dilakukan di sela kegiatan rapat kerja Kementerian Perdagangan di Hotel Shangri La, Jakarta, pada Selasa (12/3).
Penandatanganan MoU ini juga difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan bersama Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019