Ini sangat penting untuk masa depan kita semua. Di era ini, kita semua menghadapi ancaman perubahan iklim. Maka kami berusaha menciptakan solusi seperti alat transportasi mobil ramah lingkungan
Surabaya (ANTARA) - Puluhan siswa perwakilan dari 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Surabaya dikenalkan mobil hidrogen buatan Inggris yang didatangkan langsung oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik di SMP Negeri 1 Surabaya, Kamis.
"Ini sangat penting untuk masa depan kita semua. Di era ini, kita semua menghadapi ancaman perubahan iklim. Maka kami berusaha menciptakan solusi seperti alat transportasi mobil ramah lingkungan," kata Moazzam Malik saat di SMP Negeri 1 Surabaya.
Menurut dia, pihaknya sengaja membawa satu unit mobil hidrogen yang diciptakan oleh perusahaan Inggris bernama Arcola Energy untuk dikenalkan kepada para pelajar SMP di Surabaya. Menurutnya, mobil tersebut menjawab permasalahan teknologi transportasi masa depan.
Ia menjelaskan di dalam mobil itu terdapat alat elektrolisis yang berfungsi mengubah air masuk menjadi hidrogen dan udara. Kemudian ditangkap oleh sebuah alat bernama fuel cell yang berfungsi merubah hidrogen menjadi listrik. "Dari listrik itulah kendaraan dapat dioperasikan," ujarnya.
Kendaraan itu ditenagai sel bahan bakar hidrogen 100 % nol emisi (Electrik Vehicle Powered by Hydrogen fuel Cell). Artinya, kendaraan tersebut tidak menggunakan bahan bakar dari fosil dan berbasis elektrik, terlebih dapat mengisi daya menggunakan energi listrik.
Moazzam juga berpesan kepada semua pelajar yang juara ataupun yang belum berhasil untuk tetap terus berkarya, memberikan dampak positif terhadap bangsa dan berperan aktif terhadap menjaga lingkungan hidup.
"Saya berharap pelatihan ini berguna dan bermanfaat untuk Indonesia. Kalian semua adalah duta besar untuk gaya hidup yang ramah lingkungan," katanya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan kepada para pelajar yang ikut kompetisi, agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ia juga mengimbau pada perwakilan dari 30 sekolah itu untuk terus belajar dan paham akan kondisi masa datang.
"Anak-anakku, suatu hari nanti, bahan bakar fosil seperti bensin, gas akan habis. Maka itu diciptakan lah energi ramah lingkungan. Kalian bisa belajar, dan percayalah suatu hari nanti ilmu ini akan terpakai. Ibu senang kalian mau berkumpul untuk belajar. Ibu juga sudah lihat hasil karya kalian dan ibu senang sekali," kata Risma.
Baca juga: Inggris tawarkan kerja sama pengolahan limbah B3 di Mojokerto
Baca juga: Dubes Inggris siap perlihatkan bus minivan di Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019