Kediri (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merencanakan akan menginap di dalam tenda pengungsian bencana ancaman letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kepala Bagian Humas Pemkab Kediri, Sigit Rahardjo, Minggu, mengemukakan ada dua lokasi pengungsian yang rencananya akan digunakan sebagai tempat menginap Yudhoyono bersama para pengungsi pada 24-25 Oktober 2007 mendatang.
Menurut dia, kalau tidak di Segaran, berarti di Tawang, keduanya masuk wilayah Kecamatan Wates yang selama ini menjadi tempat pengungsian warga dari Desa Sugihwaras dan Desa Sempu, Kecamatan Ngancar.
"Sekarang protokoler kepresidenan sedang meluncur ke Kediri untuk merencanakan tempat menginap Bapak Presiden bersama para pengungsi," katanya.
Saat ini tenda untuk menginap presiden sedang disiapkan di dua lokasi pengungsian. Sebelumnya Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) telah menyiapkan SD YBPK Segaran untuk 3.214 jiwa warga Desa Sempu. Sedang di Balai Desa Tawang dan SD Negeri Tawang I dan II untuk 3.212 jiwa warga Desa Sugihwaras.
Namun karena minimnya sarana dan prasarana, kedua tempat pengungsian itu hanya ditempati tak lebih dari setengah jumlah pengungsi. Desa Sugihwaras dan Desa Sempu merupakan Ring I di dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) I karena lokasinya berada dalam radius 10 kilometer dari danau kawah.
Kedatangan presiden di Kediri sangat ditunggu-tunggu warga, pasalnya Kediri dianggap memiliki mitos tersendiri bagi seorang pemimpin negeri ini.
Sekadar catatan selama 32 tahun berkuasa, Presiden Soeharto tak pernah berkunjung ke Kediri. Demikian halnya dengan Megawati. Sedang presiden yang pernah berkunjung ke Kediri pada saat berkuasa adalah Soekarno, BJ Habibie, dan Abdurrahman Wahid.
"Kita buktikan saja nanti, apakah SBY benar-benar ke Kediri atau malah ke Blitar yang juga sama-sama ada pengungsinya," kata Sunardi, warga Desa Segaran. (*)
Copyright © ANTARA 2007