Bekasi (ANTARA) - Tim Mitra Kukar mengambil banyak pelajaran dari keikutsertaannya di turnamen pramusim Piala Presiden 2019, meski ereka gagal lolos dari fase grup.

"Banyak pelajaran yang kami ambil seperti tentang organisasi pertandingan dan bagaimana mengatur semua sektor mulai pertahanan hingga lini serang," ujar asisten pelatih Mitra Kukar Asep Suryadi di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Asep menegaskan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh agar siap menghadapi kompetisi berikutnya yaitu Liga 2 Indonesia musim 2019.

Mitra Kukar sendiri mencatatkan hasil kurang bagus di Piala Presiden 2019.

Dari tiga laga di Grup B, skuat berjuluk Naga Mekes itu selalu kalah, kebobolan tujuh kali dan hanya melesakkan satu gol. Di pertandingan terakhir, Kamis, Mitra Kukar ditundukkan Semen Padang dengan skor 2-0.

Namun, karena statusnya sebagai tim Liga 2 yang tidak memperkenankan adanya pemain asing di tim, Mitra Kukar tidak pernah menempatkan pemain impor di "starting eleven". Ini berbeda dengan tiga tim lainnya di Grup B.

Meski tersingkir, para pemain Mitra Kukar tetap menegakkan kepala dan menjaga optimisme.

"Laga demi laga di turnamen ini menjadi pelajaran berharga bagi kami," kata kiper Mitra Kukar Gerri Mandagi.

Mitra Kukar ditundukkan Semen Padang pada laga terakhirnya di Grup B Piala Presiden 2019 dengan skor 2-0 yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Dua gol Semen Padang dicetak oleh Irsyad Maulana (26') dan pemain asal Brazil Nildo Juffo (50').

Hasil itu membuat Semen Padang berada di peringkat ketiga klasemen Grup B Piala Presiden dengan tiga poin setelah hanya sekali menang dari tiga laga.

Sementara Mitra Kukar dipastikan menjadi juru kunci grup karena tidak pernah sepanjang turnamen. Baik Semen Padang maupun Mitra Kukar sudah dipastikan tidak dapat melaju ke perempat final Piala Presiden 2019.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019