Jakarta (ANTARA) - Bintang serial televisi "Full House", Lori Loughlin, bebas dengan jaminan 1 juta dolar AS atau setara Rp14,2 miliar setelah menjalani persidangan tentang skandal suap universitas elit Amerika Serikat yang melibatkan 50 tersangka lainnya.

Hakim Steve Kim mengharuskan Loughlin membayar jumlah uang jaminan yang sama dengan suaminya Mossimo Giannulli yang dijerat kasus serupa. Surat obligasi dijaminkan atas rumah pasangan itu dan aset-aset lain.

Kim awalnya enggan membiarkan Loughlin melakukan perjalanan ke Vancouver untuk urusan pekerjaan.

"Aku tak nyaman memberinya paspor untuk perjalanan semacam itu," kata Kim.

Namun dia kemudian melunak dan mengizinkan Loughlin melakukan perjalanan selama pengadilan mengetahui tujuan dan lama perjalanan dia.

Pengacaranya Marc Harris menjelaskan kalau aktris itu terikat kontrak dua proyek lagi pada April dan Mei, selain serial yang mulai pada Juli yang semuanya syuting di Vancouver.

Loughlin juga akan menghadapi dakwaan di Pengadilan Federal Boston pada 29 Maret.

Loughlin dan suaminya diduga menyuap 500 ribu dolar AS agar dua anak perempuan mereka, yang sulung adalah bintang YouTube sekaligus influencer yang mengaku sebagai atlet dayung untuk bisa masuk ke University of Southern California.

Jaksa mengatakan itu adalah klaim palsu karena tidak anak mereka yang berpartisipasi dalam olahraga.

Sang aktris akhirnya menyerah pada pihak berwajib pada Rabu pagi dan sedang syuting di Kanada untuk acara Hallmark, "When Calls the Heart", saat ditahan.

“Crown Media Family Networks menyadari situasi itu dan memantau perkembangan yang terjadi,” kata perusahaan induk Hallmark.

Pada Selasa pagi, muncul berita tentang investigasi FBI, dengan nama sandi "Operation Varsity Blues," ke dalam kelompok orang tua kaya yang dituduh membayar antara 200 ribu hingga 6,5 juta dolar AS untuk memasukkan anak-anak mereka ke universitas elit.

Penipuan yang mereka duga mencakup semuanya, mulai dari memalsukan skor SAT dan ACT hingga membayar pelatih perguruan tinggi untuk menjadikan anak-anak mereka sebagai rekrutan atletik.

Bintang "Desperate Housewives" Felicity Huffman juga termasuk di antara mereka yang terlibat dalam penipuan penerimaan perguruan tinggi.

Orangtua yang dituntut dalam kasus ini termasuk CEO, investor real estat, dan ketua bersama sebuah firma hukum global. Anak-anak itu diterima masuk ke Universitas Yale, Universitas Georgetown, Universitas Stanford, UCLA, dan USC, demikian seperti dilansir Variety, Rabu (13/3).

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019