Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah menetapkan pembekuan sementara seluruh unit pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia selama satu minggu

Pangkal Pinang (ANTARA) - Pembekuan pesawat Boeing 737 Max 8 kemungkinan akan diperpanjang setelah otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA), resmi mengeluarkan pernyataan pembekuan sementara jenis pesawat tersebut.

"Ini kan ada perkembangan dinamis bahkan FAA melakukan pelarangan, jadi kita evaluasi tidak hanya satu minggu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui usai peresmian Terminal Bandara Depati Amir oleh Presiden Joko Widodo di Pangkal Pinang, Kamis.

Dengan adanya kemungkinan perpanjangan, Budi mengaku tidak akan mengganggu operasi penerbangan nasional.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah menetapkan pembekuan sementara seluruh unit pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia selama satu minggu.

Baca juga: Presiden pentingkan keselamatan terkait pelarangan Boeing 737 Max
Baca juga: Garuda tidak tutup kemungkinan batalkan 49 pesanan Boeing-max
Baca juga: Kemenhub pertegas larangan terbang Boeing 737 Max 8

Terkait kemungkinan adanya penarikan unit pesawat Boeing 737 Max 8, Menhub mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan keselamatan.

"Segala kemungkinan ada sebaiknya harus optimistis. Kita harus menciptakan iklim yang kondisif juga untuk para operator, jangan konservatif untuk memangkas atau meniadakan. Kita juga punya semangat untuk tetap ada dengan suatu perbaikan keselamatan tetap nomor satu," katanya.

Budi mengatakan pihaknya juga akan membahas kecelakaan tersebut dengan regulator internasional, baik Uni Eropa maupun FAA.

"Kita akan berkoordinasi dengan EU dan FAA sebagai international regulator untuk membahas kasusnya apa," katanya.

Pernyataan tersebut menyusul langkah FAA yang akhirnya resmi membekukan sementara Boeing 737 Max 8 setelah kecelakaan fatal unit pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines.

Pembekuan tersebut termasuk untuk Boeing 737 Max 8 dan 737 Max 9 sementara menunggu analisis dan data dari pihak FAA.

Adapun, Boeing juga telah mengeluarkan larangan terbang terhadap armada 737 Max di seluruh dunia setelah menemukan bukti baru di lokasi jatuhnya Ethiopian Airlines di Boshaftu, sekitar 50 kilometer dari Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019) pagi waktu setempat.

Manajemen Boeing akan menangguhkan semua 371 pesawat Boeing 737 Max yang telah digunakan oleh berbagai maskapai.

Baca juga: Akhirnya Amerika Serikat larang terbang semua Boeing 737 Max 8 dan 9
Baca juga: Kanada umumkan larangan terbang Boeing 737 Max 8
Baca juga: Hong Kong larang pengoperasian pesawat Boeing 737 Max

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019