Jakarta (ANTARA) - PT ASABRI (Persero) meresmikan hunian sementara (huntara) bagi para korban gempa Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dibangun di wilayah Desa Baliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi.
“Sinergi yang baik yang sudah diciptakan bersama Basnaz melalui zakat karyawan Asabri diharapkan akan dapat senantiasa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan di seluruh pelosok nusantara," kata Sekretaris Perusahaan PT Asabri Djoko Rachmadhy mewakili Dirut Sonny Widjaja dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Djoko saat secara simbolis meresmikan Huntara yang dibangun di wilayah Desa Baliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng.
PT ASABRI ( Persero) merupakan bagian dari BUMN turut serta berkontribusi dalam membantu masyarakat Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya yang terkena bencana, di bawah pimpinan Sonny Widjaja (Dirut).
Melalui Program kerja samanya dengan Baznas, seluruh karyawan PT ASABRI menyisihkan 2.5 persen penghasilannya setiap bulan untuk membantu seluruh saudara- saudara di Nusantara yang membutuhkan.
Dana zakat untuk bantuan Palu Tahap 1 telah terkumpul sebesar 140 jt an diserahkan pada bulan November 2018 ke Poso, berupa bantuan paket sembako untuk para pengungsi di sana.
Tahap kedua kembali digulirkan bantuan sebesar 214, 6 jt an diberikan dalam bentuk hunian sementara (huntara) sebannyak 15 unit, ditambah pemberian bantuan melalui program CSR Corporate berupa Sarana prasarana (1 Dapur umum beserta peralatan, 6 unit MCK, 1 Mushola, dan Instalasi air), yang diperuntukkan bagi warga yang menempati.
Bantuan Huntara ini di bangun di wilayah Desa Baliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng, dengan ukuran 3,6 X 6 m persegi terdiri atas 2 ruangan, berkonstruksi baja ringan. 15 unit Huntara yang dibangun sejak akhir November 2018 ini diberikan untuk 15 KK.
Bantuan simbolis diserahkan oleh Djoko kepada Refli Syarif, perwakikan warga penerima manfaat. Semoga amanah yang diberikan dapat dijaga dan digunakan dengan baik dan dapat meringankan beban beban masyarakat yang terkena musibah untuk kehidupan yang lebih baik lagi pasca bencana tsunami.
Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019