Tokyo (ANTARA News) - Kasus penculikan warga Jepang yang sedang berpesiar di Iran awal Oktober lalu, semakin berlarut-larut, menyusul asumsi kelompok bersenjata yang menculik mahasiswa tersebut telah melarikan korban ke daerah perbatasan dengan Pakistan. Pemerintah Iran sudah memberitahu Jepang bahwa kelompok bersenjata telah membawa Satoshi Nakamura (23) ke wilayah selatan Provinsi Sistan dan Baluchestan. Namun pihak Jepang menganggap hal itu masih sebagai asumsi, demikian Kyodo News di Tokyo, Jumat. "Laporan yang menyebutkan warga Jepang yang diculik oleh kelompok bandit di Iran itu masih sebatas asumsi," kata pejabat pemerintah Jepang. Jepang juga mengharapkan kerja keras dari pemerintah Iran guna bernegosiasi dengan kelompok bersenjata yang disebut Jepang sebagai kelompok bandit itu. Juru bicara pemerintah Iran Gholam Hossein Elham sebelumnya menyatakan pihaknya meyakini bahwa Nakamura telah dibawa keluar Iran menuju daerah perbatasan dengan Pakistan. "Nakamura berada dalam kondisi yang sehat," ujar Elham lagi mengenai keadaan tawanan muda itu. Ia juga menekankan perlunya Jepang bekerja sama dengan negara-negara di tetangga Iran untuk mengupayakan pembebasan mahasiswa tahun keempat di kampusnya itu. Jumat (19/10) lalu Kantor Berita Pelajar Iran (The Iranian Students News Agency) mengutip pejabat keamanan setempat, menyebutkan bahwa Nakamura dibawa ke perbatasan Pakistan. Nakamura, mahasiswa Yokohama National University diculik pada 7 Oktober lalu yang diduga dilakukan oleh kelompok penyelundup Shahbakhsh. Kelompok tersebut telah menuntut pembebasan salah satu anggota kelompoknya yang ditahan pemerintah Iran sebagai syarat pembebasan Nakamura. Selama ini Jepang terus bekerja sama dengan pemerintah Iran untuk pembebasan Nakamura. Iran sendiri sudah mencoba jalan damai dengan mengadakan pendekatan kepada kelompok suku setempat untuk membantu pembebasan warga Jepang. Nakamura diculik saat berwisata ke kota kuno Bam, Iran, setelah mengunjungi India dan Pakistan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007