"Kita tahu Sokon Group sudah memasuki pasar otomotif kita dengan brand DSFK. Perusahaan itu juga memproduksi mobil listrik ramah lingkungan. Kita ingin DFSK juga mengadopsi teknologi itu," katanya kepada Antara di Beijing, Kamis.
Ia menyebutkan Sokon merupakan salah satu dari delapan perusahaan asal Chongqing yang berinvestasi di Indonesia.
Total investasi dari kota yang dibelah Sungai Yangtze tersebut sampai saat ini telah mencapai 7,78 miliar RMB atau sekitar Rp16,5 triliun.
"Tentu saja investasi dari Chongqing ini telah menciptakan lapangan kerja baru bagi warga kita di Indonesia," ujar Dubes.
Sementara itu, anggota Kongres Rakyat China dari Kota Chongqing Liu Xuepu berharap kerja sama ekonomi dengan Indonesia bisa ditingkatkan lagi.
"Meskipun secara statistik hubungan Indonesia dan Kota Chongqing sangat baik, masih banyak ruang kerja sama yang dapat lebih dikembangkan lagi, seperti teknologi komunikasi dan informasi, perdagangan dan ekonomi, industri pintar, pendidikan, pertukaran budaya, dan pariwisata," katanya.
Pada tahun 2018, Kota Chongqing telah berkontribusi mengirimkan 60 ribu wisatawan ke Indonesia, sedangkan wisatawan Indonesia yang berkunjung ke kota di wilayah baratdaya China itu sekitar 30 ribu orang.
Dari Kota Chongqing terdapat penerbangan carter yang mengangkut wisatawan menuju Bali dan Manado, Sulawesi Utara.
Di kota itu juga terdapat pelabuhan kontainer sungai terbesar di China yang ditunjang dengan model transportasi terintegrasi untuk memudahkan arus barang dari Asia Tenggara, Korea Selatan, Jerman, dan Inggris.
Pada 2018 pertumbuhan ekonomi Kota Chongqing sangat pesat, yakni mencapai 15,9 persen, padahal pertumbuhan ekonomi nasional China hanya 6,6 persen.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendorong perusahaan di China turut membantu mempercepat realisasi program kendaraan listrik nasional di Indonesia.
"Kami ke sini punya misi khusus bahwa Indonesia berniat menguatkan program kendaraan bermotor listrik," ujarnya di Beijing pada 23 Januari 2019.
Ia bersama lima pimpinan komisi dan fraksi DPR telah bertemu dengan parlemen China yang dipimpin Wakil Ketua Wakil Ketua Dewan Penasihat Komite Nasional (Legislatif) Li Bin.
Menurut dia, pada tahun ini program sepeda motor listrik sudah bisa diimplementasikan, tinggal mobil listrik yang diperkirakan mulai 2025.
Baca juga: Tesla berencana tutup beberapa diler di China
Baca juga: Pemerintah akan bebaskan pajak barang mewah untuk mobil listrik
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019