Jika pada tahun 2018 terjadi penurunan dari Januari ke Februari, namun di tahun 2019 ada kenaikan dari Januari ke Februari.
"Hal ini menunjukan tren positif, mengingat selama tahun 2018 PAD DKI Jakarta mengalami turun-naik," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta Pusat, Kamis.
Kenaikan PAD berasal dari semua sektor komponen PAD, yaitu pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
Data dari Badan Pelayanan Pajak dan Retribusi Provinsi DKI Jakarta menunjukan, pada Januari 2019 sebesar Rp485,174 miliar masuk ke kas daerah, sementara itu pada Februari tercatat ada kenaikan sebesar 22 persen dibanding Februari 2018 menjadi Rp537,828 miliar.
Pajak restoran penyumbang paling besar di PAD bulan Februari tercatat Rp306.106.879.971, Rp164.731.468.065 dari pajak hotel dan Rp66.989.677.754 dari pajak hiburan. Dengan awal yang baik, diharapkan tren positif ini akan terus bertahan hingga akhir tahun.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta optimistis bisa terus mendorong upaya peningkatan target pendapatan PAD tahun 2019.
Edy Junaedi menegaskan berbagai upaya dilakukan untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
"Dengan memberikan pelayanan informasi yang baik melalui media sosial, promosi paket pariwisata, kerja kolaborasi dengan komunitas, industri pariwisata dan Pemerintah Pusat serta penyelenggaraan event berskala besar," katanya.
Diharapkan tahun 2019 sebesar 2,9 juta wisatawan mancanegara ke Jakarta dapat tercapai.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019