"Alhamdulillah tadi barusan kita sama-sama panen duku Condet. Di tempat yang kita kenal sebagai cagar buah duku Condet ini, di sini ada tanaman salak, ada tanaman duku," kata Anies.
Dia mengatakan kawasan Condet merupakan sesuatu yang unik. Jakarta sebagai kota metropolitan, tidak seperti di kawasan metropolitan, karena adanya perkebunan suasana pedesaan.
Selain itu, tanaman-tanaman yang ada di Condet adalah tanaman-tanaman yang sudah melewati beberapa dekade buah tanam. Pohon duku yang ada diperkirakan usianya lebih dari 100 tahun. Begitu juga dengan salak.
Untuk itu, dia mengajak warga Jakarta lebih banyak mengonsumsi buah-buahan terutama salak dan duku asli Condet yang memiliki rasa yang unik, berbeda dengan duku dari wilayah lain.
"Saya ngerasain tadi rasanya manis, saya metik tadi di atas, begitu selesai metik coba langsung yang tadi dipetik dan terasa sekali memang berbeda manis, enak rasanya, nggak mau berhenti makan," kata Anies.
Gubernur berencana menjadikan CBC sebagai spot wisata baru warga Jakarta yang bisa memberikan edukasi bagi anak-anak tentang buah-buahan. Dengan lahan seluas kurang lebih tiga hektar dinilai mampu menjadi wahana rekreasi keluarga.
"Ini sebuah wahana pembelajaran, wahana rekreasi, sekaligus sebuah wilayah cagar. Jadi ini aset kita yang ingin kita lestarikan dan kembangkan. Saya akan minta untuk rencana lama tentang pengembangan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata," katanya.
Anies berharap masyarakat memanfaat waktu libur Sabtu dan Minggunya salah satu destinasi wisatanya ke Condet.
"Nah nanti di sini harus dibuatkan wahananya, dimana mereka bisa bersantai dengan tambahan kuliner," katanya.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019