Jadi manusianya pun harus mentransformasi diri untuk menyambut era digital

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC Elvyn G Masassya menilai Revolusi Industri 4.0 tidak akan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) jika perusahaan mampu beradaptasi dengan menyiapkan sumber daya manusianya.

"Kami sebagai korporasi harus menghirup semangat zaman itu dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yakni para karyawan untuk beradaptasi," tutur Elvyn kepada Antara di Jakarta, Rabu (13/3).

Dia menjelaskan bahwa cara menyiapkan SDM perusahaan untuk beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0 yakni pertama menyiapkan kultur digital, kemudian skill, lalu pembekalan pengetahuan untuk bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan berbasis digital.

"Jadi manusianya pun harus mentransformasi diri untuk menyambut era digital. Kalau itu bisa dilakukan dengan baik maka tidak akan ada yang namanya PHK, yang terjadi adalah alih tugas dari sebelumnya mengerjakan tugas A menjadi mengerjakan tugas B dengan skill yang kita berikan," tutur Elvyn wawancara yang berlangsung santai.

Dirut IPC tersebut yakin dan optimistis bahwa dengan mengadopsi langkah-langkah tersebut, pihaknya bisa menjadi perintis dalam mengimplementasikan konsep pelabuhan digital atau digital port di Indonesia.

IPC sejak beberapa tahun terakhir sudah mencanangkan diri untuk menjadi digital port, di mana segala sesuatu yang terkait dengan proses bisnis sudah dikonversi menjadi digital baik dalam aspek operasional, keuangan, maupun aspek-aspek lainnya.

Tidak tanggung-tanggung, IPC menganggarkan Rp1 triliun untuk pembiayaan hingga 2020 guna mewujudkan digital port mulai dari sisi laut, terminal dan kegiatan pendukung lainnya.

Hal tersebut tidak terlepas dari rencana IPC yang semakin optimistis untuk menjadi pelabuhan kelas dunia, dengan terus melakukan peningkatan dan pengembangan, termasuk dengan melakukan digitalisasi di semua aspek.

Selain itu upaya digitalisasi ini penting, terutama di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai salah satu wilayah operasi IPC yang menyumbang 70 persen kegiatan ekspor impor di Indonesia.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019