Blantyre (ANTARA) - Jumlah korban tewas dalam bencana banjir di wilayah selatan Malawi meningkat menjadi 56 orang, kata seorang petugas pada Rabu, dan negara tersebut kini juga mewaspadai badai tropis yang mendekat.
Hampir 83.000 orang dipindahkan sejak badai mulai menerjang semingu yang lalu dan menyebabkan tanggul-tanggul sungai jebol, menenggelamkan rumah-rumah penduduk, memutus aliran listrik dan pasokan air bersih di sejumlah tempat.
Chipilliro Khamula, juru bicara Departemen Penanggulangan Bencana, mengatakan korban meninggal tercatat 56 jiwa pada Selasa dan 577 orang lainnya mengalami luka.
"Kebanyakan keluarga yang harus mengungsi kini tinggal di tenda-tenda," kata Khamula, seperti disiarkan Reuters. "Sejauh ini sebanyak 187 tenda telah didirikan di daerah terdampak."
Pada saat ini Malawi berada dalam keadaan siaga menghadapi hujan yang lebih deras dan banjir pada Kamis ketika badai tropis diperkirakan menyapu ke Beira di negara tetangga Mozambique, menurut Departemen Perubahan Iklim dan Layanan Meteorologi.
Baca juga: Wabah kolera Malawi tewaskan sembilan orang
Badai tersebut akan mencurahkan hujan lebat dan banjir di atas Mozambique, sebelum bergerak ke selatan Malawi dan selanjutnya ke Zimbabwe, menurut ketua departemen Jolam Nhhokwe.
Presiden Malawi Arthur Peter Mutharika yang menyatakan bencana alam di Malawi selatan pada Jumat lalu, telah membatalkan perjalanan ke wilayah utara untuk meninjau banjir.
Penerjemah: Maria Dian A
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019