Di laga terakhir babak penyisihan, Arema yang membutuhkan poin penuh sekaligus produktivitas gol lebih banyak demi menjaga peluang untuk lolos ke fase berikutnya (perempat final), langsung bermain agresif melancarkan serangan demi serangan ke jantung pertahanan Persita.
Sementara, Persita yang sudah tak memiliki peluang untuk lolos tetap bermain ngotot tanpa beban dengan menurunkan skuat kombinasi pemain senior dan junior. Namun, hingga pertandingan berjalan 15 menit, tidak ada peluang yang berarti dari Arema maupun Persita.
Arema yang mendominasi lapangan dan terus menekan jantung pertahanan Persita baru pada menit ke-16, memperoleh peluang. Akselerasi Dendi Santoso berhasil melewati bek-bek Persita. Sayangnya, penyelesaian akhirnya masih digagalkan oleh kiper Annas Fitranto.
Frustrasi tak mampu menjebol gawang Persita, playmaker Arema, Makan Konate harus diganjar kartu kuning oleh wasit Moh Agung pada menit ke-23 karena melakukan diving di dalam kotak penalti Persita.
Gempuran dan tekanan Arema yang terus berlanjut. Pada menit 28, Hendro Siswanto mampu melepaskan tembakan keras. Namun, upayanya masih bisa diantisipasi kiper Persita, Anas Fitranto.
Berselang satu menit, giliran sepakan Makan Konate yang di tepis. Namun, di menit 33, Konate yang dipercaya mengeksekusi tendangan bebas yang berjarak beberapa meter di luar kotak penalti mampu membobol gawang Persita. Skor pun berubah menjadi 1-0.
Serangan bertubi-tubi Arema kembali melahirkan gol pada masa injury time (40+2). Ricky Ohorella dengan cermat sanggup menambah keunggulan bagi Arema menjadi 2-0. Skor 2-0 tetap bertahan hingga 45 menit babak pertama berakhir.
Selepas turun minum, Arema yang unggul 2-0 tak menurunkan tensi serangannya. Sementara, Persita semakin kesulitan untuk mengembangkan permainan dan dipaksa untuk tampil bertahan.
Babak kedua belum genap satu menit, Dendi Santoso sudah mampu mengancam gawang Persita. Sayang, sepakan mendatarnya masih menyamping di sisi kiri gawang yang dikawal Annas.
Tambahan pundi-pundi gol yang ditunggu Arema baru lahir pada menit ke-63. Hendro Siswanto sukses menceploskan bola setelah menerima umpan silang dari Dendi Santoso. Lima menit berselang Arthur Cunha menambah gol bagi Singo Edan. Sundulan kerasnya tak mampu dijangkau oleh Annas Fitrianto.
Unggul empat gol tak menyurutkan serangan anak asuh Milomir Seslija tersebut. Bahkan, pada menit ke-73, Arema menambah keunggulannya melalui tendangan Hamka Hamzah.
Meski tertinggal lima gol, perlawanan Persita masih cukup tangguh dan tanpa mengenal kata menyerah. Kegigihan yang dipertontonkan para pemain Persita itu akhirnya berbuah gol pada menit ke-83 melalui sepakan Henry Rivaldi.
Kecolongan satu gol membuat Arema semakin gencar melakukan serangan. Pada pengujung laga pemain pengganti Ricky Kayame berhasil menutup pesta Singo Edan lewat golnya. Skor 6-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Atas hasil ini, Arema mengunci posisi runner up Grup E dengan koleksi 6 poin. Sementara Persita, kekalahan dari Arema FC membuat Pendekar Cisadene menelan tiga kali kekalahan secara beruntun. Artinya, selama perhelatan Piala Presiden 2019 tak sekali pun memetik kemenangan.
Susunan Pemain:
Arema FC: Kurniawan Kartika Ajie (GK); Arthur Cunha, Hamka Hamzah (Ikhfanul Alam 80'), Agil Munawar, Hendro Siswanto (Pavel Smolyachenko 80'); Jayus Hariono (M. Rafli 64'), Makan Konate, Ricky Ohorella, Ridwan Tawainella (Ricky Kayame 64'); Dendi Santoso (Nasir 78'), Ahmad Nur Hadianto (Rivaldi Bawuo 78').
Persita Tangerang: Annas Fitranto (GK); Rio Ramandika, M. Roby, Zikri Akbar, Habibi (Jecky Arisandi 51'); Amarzukih, Egi Melgiansyah (M. Toha 43'); Kito Chandra (Aldi Al Achya 50'), Ade Jantra Lukmana (Azka Fauzi 74'), Henry Rivaldi; Qischil Gandrum Minny (Diego Banowo 73').
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019