Singapura (ANTARA News) - Tiga perusahaan yang punya jaringan kuat ke Singapura adalah di antara tujuh perusahaan yang dikenakan blacklist oleh Amerika Serikat berdasarkan pengenaan sanksi baru terhadap Myanmar setelah penguasa negara tersebut melakukan tindakan keras terhadap para pemrotes pro demokrasi yang menimbulkan banyak korban. Menurut Presiden George W. Bush, perusahaan-perusahaan yang berpangkalan di atau berjaringan ke Singapura adalah: Pavo Trading Pte Ltd, Air Bagan Holdings Pte Ltd dan Htoo Wood Products Pte Ltd, yang juga terdaftar di Yangon, kota terbesar Myanmar. Pemberian sanksi-sanksi baru itu diumumkan Jum`at dan dirancang dengan sasaran organisasi-organisasi yang berhubungan dengan pemerintah junta militer Myanmar, dengan harapan sebagai desakan terhadap rezim tersebut. Dave Mathieson, seorang konsultan HAM mengenai Myanmar di Bangkok mengatakan, mungkin sudah saatnya AS melakukan hal itu. Tapi sanksi-sanksi itu, menurutnya, biasanya dilakukan setelah ada pembayaran dari junta. Ditambahkan, bahwa mereka juga bertugas sebagai `penyeru bangun` bagi Singapura. Jurubicara pemerintah Singapura tak segera menanggapi persoalan ini. Pada saat ini, Singapura adalah ketua Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan telah mengecam tindakan junta Myanmar bulan lalu, yang menewaskan sedikitnya 13 orang, dan lebih dari 3.000 lainnya ditahan. Singapura membantah keras tuduhan-tuduhan bahwa pihaknya mengizinkan bank-bank yang berkantor pusat di sini untuk menerima dana haram atas jenderal-jenderal Myanmar. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan kepada televisi CNN baru-baru ini, bahwa negara tidak menerima `dana haram` dan juga tidak menerima praktek pencucian uang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007