Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengunjung monumen nasional (Monas), di Jakarta Pusat, Sabtu, mengeluhkan adanya praktik pungutan parkir yang melebihi batas kewajaran mencapai Rp3 ribu/motor padahal harga dalam lembaran karcis hanya Rp1.500/motor. Selain itu, lokasi tempat parkir itu sudah menyalahi aturan karena berada di tepi jalan yang lokasinya sekitar 200 meter dari Istana Presiden. Parahnya aksi tersebut dilakukan terang-terangan di dekat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Pengunjung Monas dari Bintaro, Mia, mengatakan, dirinya kecewa dengan petugas Satpol PP yang tidak melakukan apa-apa, padahal tukang parkir liar itu melakukan aksi pungutan parkir melebihi batas kewajaran. "Masa saya diminta uang parkir sebesar Rp3 ribu/motor, padahal harga yang tertera di lembaran karcis hanya Rp1.500/motor," katanya. Bahkan, dirinya sempat beradu mulut dengan tukang parkir yang berwajah "sangar" itu, namun tukang parkir itu tetap bersikukuh pengunjung harus bayar sebesar Rp3 ribu/motor dan alasannya itu sudah menjadi aturan. "Boleh saja, mereka memanfaatkan momentum Lebaran, tapi harganya harus wajar jangan berlebihan," ujarnya. Hal senada dikatakan oleh pengunjung Monas lainnya, Harisman, yang kecewa dengan pelayanan parkir di kawasan Monas itu dan meminta pemerintah daerah untuk melakukan penertiban parkir liar itu. "Mereka itu tanpa sungkan-sungan meminta uang karcis parkir melebihi aturan yang ada, parahnya lagi mereka melakukan aksi tersebut di dekat petugas Satpol PP yang tengah berjaga-jaga," katanya. Sementara itu, pengunjung Monas sepekan setelah Lebaran itu, masih tetap banyak dan mereka tidak hanya berasal dari Jakarta saja, namun tidak sedikit pula yang berasal dari Bekasi, Tangerang dan Bogor. Pengunjung itu meminati untuk naik lift menuju puncak Monas, hingga sering terjadi antrian panjang dari pengunjung. Pengunjung Monas pada Lebaran kali ini, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti pada Lebaran pertama (13/10) jumlahnya mencapai 4.393 orang sedangkan tahun lalu hanya 3.405 orang, kemudian pada 14 Oktober 2007 sebanyak 8.208 orang dan sebelumnya 6.141 orang, serta pada 15 Oktober 2007 7.675 orang dan tahun sebelumnya 6.029 orang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007