Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Misbahul menyayangkan pernyataan tokoh Muhammadiyah Amien Rais yang menyebut Presiden Jokowi dengan panggilan "Mas Kowi" sebagai sumber nestapa yang terkesan merendahkan tersebut.

"Saya sebenarnya berharap keteladanan pada beliau. Sebagai mantan ketua umum salah satu ormas Islam terbesar Indonesia, semestinya bisa memberi contoh kepada generasi muda Islam untuk bisa berbuat lebih baik dan bijak," kata Misbahul dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.

Wakil Direktur Penggalangan dan Jaringan, Tim Kampanye Nasional (TKN) ini menyatakan bahwa berbeda pilihan itu biasa. Yang tidak biasa dan tidak pantas adalah melakukan provokasi.

"Jangan hanya karena perbedaan pilihan menghalalkan segala cara, termasuk merendahkan dan menyebarkan kebencian yang tidak berkesudahan. Apalagi, sampai menggiring untuk berbuat tidak adil," jelas Misbahul.

Ketua Umum Relawan Millenial Jokowi-Ma'ruf (REMAJA) ini mengingatkan bahwa agama mengajarkan untuk selalu berlaku adil, termasuk pada orang yang dibenci.

"Firman Allah, 'Dan janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum menghalangi kalian berlaku adil. Berlaku adil-lah, karena perbuatan adil itu lebih dekat kepada takwa'," kata Misbahul.

Aktivis 98 ini juga berharap Amien Rais sebagai tokoh Reformasi bisa bersikap seperti dahulu.

"Kami rindu pada Pak Amien yang dulu. Yang meski berseberangan dengan pemerintah, tetap jujur secara intelektual dan menjunjung tinggi nilai moral," katanya.
***2***

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019