Mataram (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Nusa Tenggara Barat, Tarwo Kusnarno, mengungkapkan, isu-isu hoaks menjelang Pemilu dan Pilpres pada 17 April 2019 di provinsi itu meningkat.
"Dinamika politik meningkat ditandai ramainya media sosial. Isu-isu hoaks, isu-isu negatif masih terjadi dan kecenderungannya meningkat," kata dia, di Mataram, Rabu.
Ia menyatakan, dari hasil data statistik BIN Daerah NTB, penyebaran hoaks tertinggi di NTB terjadi pada awal Januari 2019. Yakni, tentang tujuh kontainer surat suara KPU yang sudah tercoblos di Jakarta Utara.
"Hasil statistik kami pada 3 Januari itu paling tinggi hoaks. Satu hari ada lebih dari 50 hoaks yang disebarkan," kata dia.
Meski demikian, kata dia, kecenderungan penyebaran hoaks di NTB saat ini terpantau mulai menurun. "Dalam sehari bisa sampai 20-25 hoaks yang disebarkan," ujarnya.
Ia mengimbau, warga tidak sebarkan hoaks karena pihak keamanan mulai kepolisian, pemerintah daerah, BIN Derah NTB, dan Dinas Komunikasi dan Informatika NTB sedang membentuk satuan tugas anti hoaks untuk memantau pihak-pihak yang menyebarkan hoaks itu.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, mengajak masyarakat untuk terus menjaga kondusivitas, seperti memerangi penyebaran berita-berita hoaks yang disebarkan melalui medsos di masyarakat.
"Kalau ada hoaks, cepat diklarifikasi supaya masyarakat cepat mendapatkan berita yang valid, supaya bisa memandang segala sesuatu secara objektif, termasuk peran media juga sangat penting dalam menangkal berita hoaks ini," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019