Walaupun sama-sama menampilkan prakiraan harga jual motor, cara menggunakan kedua fitur ini berbeda. Untuk mendapatkan harga dari Price Engine, pengguna aplikasi OTOMOTO hanya perlu masuk ke fitur Price Engine, lalu input data jenis motor, tahun pembuatan, jumlah kilometer, dan lokasi.
Selanjutnya akan keluar dua prakiraan harga jual, satu harga jual ke dealer dan satu lagi harga jual ke pengguna langsung.
Sementara itu, Smart Inspection digunakan untuk memeriksakan detail kondisi motor. Pengguna OTOMOTO hanya perlu menjadwalkan waktu dan tempat inspeksi di mitra bengkel OTOMOTO terdekat lewat fitur tersebut.
Saat inspeksi, mekanik akan memeriksa empat bagian utama, yaitu bagian mesin, kelistrikan, frame & cover body, serta kelengkapan dokumen kendaraan.
Keempat bagian itu akan diberikan penilaian kualitas dalam skala A untuk kondisi terbaik sampai E untuk grade terendah.
Dalam laporan Smart Inspection, disebutkan prakiraan harga jual motor berdasarkan kondisinya, termasuk prakiraan biaya suku cadang yang harus diganti.
Hasil Smart Inspection sangat penting untuk calon pembeli motor, agar memiliki gambaran tentang kondisi motor. Prakiraan harga pun lebih meyakinkan, karena OTOMOTO memberikan harga berdasarkan kualitas motor.
Prakiraan harga dari Price Engine dan Smart Inspection didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan algoritma khusus dan analisa pasar yang dikembangkan oleh OTOMOTO. Dengan begitu, prakiraan harga yang diterima konsumen sudah sesuai dengan rentang harga motor di pasaran, dan terus diperbarui secara berkala.
"Biasanya orang kalau mau cari harga motor mesti cari-cari harga di marketplace atau referensi lain yang kadang bikin bingung. OTOMOTO kasih acuan harga yang jelas dan mudah diakses,"ujar Susi Irawaty, Head of Operation OTOMOTO Indonesia di Jakarta (12/03).
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019
