Tokyo (ANTARA News) - Pemerintah Jepang, Jumat (19/10), mengutuk keras serangan bom yang ditujukan terhadap mantan PM Pakistan Benazir Bhuto di Karachi, Jumat dini hari, dan menyampaikan simpati terhadap para korban tewas maupun luka-luka. "Jepang sangat mengecam serangan teroris tersebut yang sepertinya ditujukan ke Benazir Bhuto," kata Deputi Press Secretary Kementerian Luar Negeri Jepang Tomohiko Taniguchi dalam jumpa persnya di Tokyo. Pemerintah, katanya, juga menyampaikan pesan dari rakyat Jepang bahwa tindakan yang menghancurkan kehidupan itu tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun. "Kami pun menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dari rakyat Jepang kepada para korban," katanya. Lebih jauh ia juga menegaskan bahwa pemerintah Jepang bersama komunitas internasional lainnya tetap akan bekerja sama dalam memerangi aksi terorisme di dunia Kepada Pakistan, Jepang mengharapkan agar pemerintah yang berkuasa terus melanjutkan upaya-upaya pembangunan demokrasi dan situasi keamanan yang stabil. Dari berbagai negara kecaman serupa juga berdatangan mulai dari Indonesia, Cina, India dan negara-negara lainnya. Sedikitnya 133 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri pada Jumat dini hari, saat Bhutto, yang berada dalam truk, kembali ke tanah airnya dan mendapat sambutan hangat dari para pendukungnya. Bhutto pulang setelah delapan tahun tinggal di pengasingan. Hingga saat ini tidak ada satupun yang mengaku bertanggungjawab atas serangan bom tersebut, sementara pemerintah Pakistan pimpinan Presiden Pervez Mussharaf menyalahkan kelompok Islam militan. Namun penyelidikan polisi mengarah pada keberadaan kelompok suku yang tinggal di perbatasan Pakistan-Afghanistan. "Ini jelas-jelas tindakan para teroris dan kaum militan," kata jurubicara pemerintah Pakistan Javed Iqbal Cheema. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007