New York (ANTARA) - Kurs dolar Amerika Serikat(AS) jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan sedikit kenaikan harga-harga konsumen AS pada Februari, menunjuk ke inflasi rendah yang mungkin memicu spekulasi pasar tentang suku bunga yang tidak berubah oleh Federal Reserve (Fed)
Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Kota meningkat 0,2 persen pada Februari berdasarkan penyesuaian secara musiman setelah tidak berubah pada Januari, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (12/3).
Peningkatan kecil secara keseluruhan, pertama kali dalam empat bulan, terjadi setelah indeks-indeks untuk tempat tinggal dan makanan naik, dan indeks bensin menguat setelah penurunan baru-baru ini.
Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Kota adalah salah satu dari dua indeks untuk mengukur inflasi konsumen untuk semua konsumen perkotaan, yang lainnya adalah Indeks Harga Konsumen Chained untuk Semua Konsumen Kota, kata biro itu dalam sebuah pernyataan.
Karena kenaikan kecil IHK perkotaan pada Februari setelah tiga bulan berturut-turut tidak ada perubahan, secara luas diakui bahwa inflasi AS telah berada pada level rendah, yang dapat The Fed gunakan untuk mendukung pendekatan bersabar guna langkah pengetatan moneter lebih lanjut.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1296 dolar AS dari 1,1240 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3084 dolar AS dari 1,3150 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7087 dolar AS dari 0,7061 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,27 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,22 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0069 franc Swiss dari 1,0112 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3362 dolar Kanada dari 1,3408 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga emas naik hingga 7 dolar didorong ketidakpastian Brexit
Baca juga: Harga minyak kembali naik didukung pemotongan ekspor Saudi
Baca juga: Bursa Wall Street bervariasi, saham Boeing anjlok sekitar 6 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019