"Motor laut pengadaan dari dana desa 2018 diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kelompok nelayan dalam memanfaatkan potensi sumber daya perairan Biak," kata Kepala Kampung Farusi, Abner Adabikam di Biak,,Rabu.
Ia mengemukakan, dana desa dalam memenuhi kebutuhan program warga di kampung Farusi sejak 2015 sangat nyata dirasakan masyarakat setempat.
Program lain yang sangat menyentuh kebutuhan warga dari alokasi dana desa, menurut Abner, yakni pembangunan rumah layak huni, pengadaan baju PKK kampung.
Pemanfaatan dana desa lain, lanjut dia, juga telah digunakan untuk membiayai pendidikan anak, kesehatan, pertanian, pengadaan sarana olahraga untuk pemuda kampung, sosialisasi pembentukan badan usaha milik desa (Bumdes) serta program lain sesuai dengan kebutuhan warga.
Sejak 2015 alokasi dana desa digulirkan pemerintahan kabinet kerja Presiden Joko Widodo, menurut Abner, hingga 2019 ini sudah mampu menjawab berbagai program kebutuhan warga kampung Farusi.
"Ya kucuran dana desa dari pemerintah pusat akan terus berlanjut pada 2019 yang sedang dalam proses pencairan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Biak,"ujarnya.
Kampung Farusi distrik Biak Barat dikenal sebagai daerah 'merah' dengan jumlah penduduk 500 jiwa atau 108 kepala keluarga(kk) mendapat dana desa 2018 sebesar Rp700 juta.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Biak, Setyo Budi MAP, mengatakan pencairan dana desa pada 2019 masih dalam proses administrasi menanti peraturan Bupati Biak.
"DPMK Biak akan mengupayakan dana desa dicairkan setelah pelantikan Bbupati Biak Numfor terpilih, Herry Ario Naap,"katanya.
Berdasarkan data rincian alokasi dana desa untuk Kabupaten Biak Numfor pada 2019 mencapai sebesar Rp202 miliar mengalami peningkatan dibanding 2018 sebesar Rp180 miliar.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019