ICW berharap portal yang ada tidak berhenti untuk Pemilu 2019 dan menjadi data awal yang bisa dimanfaatkan publik mengawasi DPT terpilih 2019-2024
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah portal hadir untuk membantu pemilih menelusuri rekam jejak caleg yang akan dipilih pada 17 April 2019, apalagi tidak semua caleg dapat diakses datanya dalam laman Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Portal yang menyediakan informasi soal caleg tersebut adalah JariUngu.com, PintarMemilih.id dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), WikiDPR.org, RekamJejak.net dari Indonesia Corruption Watch (ICW), iklancapres.id dari Yayasan Satu Dunia dan kbr.id.
Peneliti ICW Almas Sjafrina di Kantor ICW, Jakarta, Selasa, mengatakan banyak caleg baik baru mau pun petahana menolak membuka daftar riwayat hidup sehingga komitmen terhadap transparansi diragukan.
"Ada partai banyak calegnya menolak membuka riwayat hidup. ICW meminta data permohonan informasi, tetapi caleg menolak untuk dipublikasikan sehingga KPU tidak bisa membuka kalau caleg tidak berkenan membuka," tutur Almas Sjafrina.
ICW menekankan pentingnya membuka data caleg karena wakil rakyat mengelola banyak isu, membuat regulasi serta menyetujui kebijakan.
Diperkirakan rawan muncul konflik kepentingan sehingga data yang lengkap memungkinkan publik mewaspadai potensi konflik kepentingan oleh anggota DPR/DPRD.
Enam portal tersebut diharapkan dapat saling mengisi dengan kelebihan masing-masing, misalnya, ICW untuk rekam jejak kasus korupsi dan WikiDPR untuk kegiatan dan ucapan wakil rakyat di Senayan.
"ICW berharap portal yang ada tidak berhenti untuk Pemilu 2019 dan menjadi data awal yang bisa dimanfaatkan publik mengawasi DPT terpilih 2019-2024," ucap Almas.
Publik pun diharapkan memberikan partisipasi agar portal dapat menyajikan data yang lebih kaya dan mudah diakses, khususnya untuk caleg di daerah.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019